Peningkatan cadangan devisa menjadi 127,9 miliar dolar pada April juga membantu
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat seiring meningkatnya cadangan devisa Indonesia.

Rupiah ditutup menguat 75 poin atau 0,5 persen menjadi Rp14.925 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.995 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan selain pelonggaran kebijakan lockdown (karantina) di sejumlah negara, meningkatnya cadangan devisa menjadi sentimen positif bagi nilai tukar.

Baca juga: Rupiah menguat, pasar masih dibayangi buruknya data ekonomi

"Peningkatan cadangan devisa menjadi 127,9 miliar dolar pada April juga membantu," ujar Ariston.

Selain itu kabar adanya pertemuan antara para pejabat AS dan China yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama untuk mengimplementasikan perjanjian perdagangan fase satu, menjadi katalis tambahan bagi rupiah.

"Pertemuan ini dianggap positif," kata Ariston.

Baca juga: Bursa saham China bangkit dari kerugian hari sebelumnya

Selain itu data neraca perdagangan China bulan April yang surplus melebihi data bulan sebelumnya juga menjadi sentimen positif. Aktivitas perdagangan China yang perlahan pulih bisa menopang aktivitas ekonomi negara lainnya.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp15.013 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.920 per dolar AS hingga Rp15.025 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp15.009 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.127 per dolar AS.

Baca juga: IHSG akhir pekan berakhir di zona merah, dipicu aksi jual asing

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020