Jakarta (ANTARA) - Tepat 8 Mei 1974, sepak bola Jerman Timur unjuk bicara di kancah Eropa, saat FC Madegsburg menjuarai Piala Winners dengan mengalahkan AC Milan 2-0 dalam partai final di Stadion De Kuip, Rotterdam, Belanda.

Magdeburg merintis jalan ke final berbekal keperkasaan empat laga kandang di tiap babaknya termasuk salah satunya leg kedua putaran kedua saat mereka sukses melunasi defisit agregat 0-2 menjadi kemenangan 3-2 atas wakil Cekoslowakia, Banik Ostrava.

Setelah mengungguli Banik 2-0 hingga 90 menit waktu normal leg kedua, sebuah gol dari Juergen Sparwasser pada menit ke-104 di hadapan publik Stadion Ernst Grube memastikan kemenangan dan langkah Magdeburg ke putaran selanjutnya.

Sparwasser juga mencetak gol penentu kemenangan 2-1 bagi Magdeburg di leg kedua semifinal atas Sporting CP (Portugal) yang membuat klub berjuluk Der Club itu menang agregat 3-2 serta mencetak satu tiket menuju De Kuip.

Lawan Magdeburg di final adalah Milan yang saat itu sudah punya koleksi dua trofi Piala Champions (kini Liga Champions) sekaligus juara bertahan Piala Winners.

Arsip laporan pertandingan UEFA memang menyebut Milan yang saat itu ditangani pelatih legendaris Nereo Rocco sudah memasuki senjakala masa keemasannya, tetapi hal itu tak serta merta membuat I Rossoneri sebagai lawan yang mudah.

Di De Kuip, Magdeburg memulai pertandingan dengan hati-hati, tetapi lima menit jelang turun minum mereka memimpin 1-0 setelah memaksa bek Milan Enrico Lanzi mencetak gol bunuh diri.

Hal itu membuat Milan berusaha lebih tampil lebih menyerang pada babak kedua yang di waktu bersamaan mencederai lini pertahanan mereka sendiri.

Walhasil, tim besutan Heinz Kruegel mengeksploitasi hal itu lewat kombinasi umpan-umpan cepat dan pada menit ke-74 gelandang Wolfgang Seguin menggandakan keunggulan Magdeburg, sedangkan Milan sudah hampir tak punya kekuatan untuk mengejar ketertinggalan.

Magdeburg mengangkat trofi Piala Winners di tengah lapangan De Kuip, menahbiskan mereka menjadi tim Jerman Timur pertama yang menjuarai kompetisi bergengsi antarklub Eropa.

Jika bukan karena tetangga mereka di Jerman Barat, Bayern Muenchen, pada tahun yang sama menjuarai Piala Champions --yang juga mereka ulangi dua musim berikutnya--, tentu gema kesuksesan Magdeburg menjuarai Piala Winners akan lebih membahana.

Halaman selanjutnya: Musim 1973/74...

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020