Pembangkit ini kami targetkan beroperasi pada semester I 2020 ini, dengan begitu kehandalan sistem kelistrikan di Pulau Timor akan semakin membaik
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) segera mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Kupang Peaker berkapasitas 40 Mega Watt (MW) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memperkuat kehandalan pasokan listrik di sistem Pulau Timor.

“Kami optimistis PLTMG Kupang Peaker ini beroperasi dalam waktu dekat, dan selanjutnya daya dari pembangkit ini akan disalurkan ke jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KiloVolt (KV),” kata General Manager PLN  Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Yuyun Mimbar Saputra dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.

Pihaknya telah melakukan sinkronisasi mesin satu dan dua beberapa waktu lalu untuk persiapan pengoperasian pembangkit yang berlokasi di Dusun Panaf, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Baca juga: PLN akan listriki 267 desa di NTT pada 2020
Sinkronisasi tersebut, lanjut dia, diuji secara daring bersama dengan sejumlah pihak di antaranya PLN Unit Pelaksaan Proyek (UPP)Timor, PLN UIW NTT, perwakilan konsorsium PT Indo Fuji Energi, Jacobsen Elektro AS , PIC Group Inc, dan Wartsila.

Yuyun Mimbar Saputra menjelaskan daya dari pembangkit berkapasitas 40 MW ini akan disalurkan ke jalur transmisi SUTT 150 KV PLMG Kupang Peaker ke Gardu Induk (GI) Bolok dan GI Naibonat.

“Pembangkit ini kami targetkan beroperasi pada semester I 2020 ini, dengan begitu kehandalan sistem kelistrikan di Pulau Timor akan semakin membaik,” katanya.

Baca juga: Menjaga komitmen, membangun ketenagalistrikan di tengah pandemi

Sementara itu Manager PLN UPP Timor Muhammad Iqbal mengatakan tahapan pengujian secara daring ini sebagai langkah praktis dari PLN di tengah kondisi pandemi Virus Corona jenis baru (COVID-19).

“Kami sangat bersyukur sinkronisasi ini berhasil dilakukan dalam keadaan pandemi seperti sekarang. Satu per satu tahapan pekerjaan akan kami kerjakan hingga nanti dapat beroperasi secara komersial,” katanya.

Pihaknya menargetkan pada pertengahan Mei 2020 akan dilakukan sinkronisasi unit 2 pada pembangkit tersebut serta proses loading unit 1 dan 2.

Baca juga: Kecuali untuk PLN, BKPM tak akan beri izin pembangunan listrik di Jawa

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020