Surabaya (ANTARA) - Rencana pabrik rokok milik PT HM Sampoerna Tbk. di Rungkut 2, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang akan beroperasi pada Senin (11/5) setelah dihentikan kegiatannya pada 27 April 2020 akibat ada sejumlah karyawan yang positif COVID-19, mendapat dukungan dari kalangan masyarakat.

"Banyak warga Surabaya dan Sidoarjo bekerja di perusahaan tersebut. Mereka juga menjadi tulang punggung keluarganya dan menggantungkan kehidupannya pada perusahaan tersebut," kata Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Sabtu.

Baca juga: Perkampungan sekitar Pabrik Sampoerna Surabaya disemprot disinfektan

Baca juga: DPRD Surabaya minta pabrik Sampoerna perkuat protokol kesehatan


Menurut Khusnul, dengan beroperasinya pabrik Sampoerna di Rungkut 2, roda ekonomi rumah tangga para karyawan Sampoerna tetap terjaga di tengah pandemi COVID-19.

Khusnul mengatakan sesuai arahan dan koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Gugus Tugas setempat, Sampoerna diharapkan bisa menerapkan dan meningkatkan protokol kesehatan dan kebersihan dengan lebih ketat.

Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan tracing, meminta karyawan untuk karantina mandiri, menyediakan shelter, melakukan test COVID-19, dan bekerja sama dengan rumah sakit setempat.

"Semua pihak memberikan perhatian yang cukup besar kepada Sampoerna karena cukup banyak warga kita yang menggantungkan hidupnya di perusahaan ini. Jadi sekali lagi, ini menjadi perhatian kita semua karena menyedot perhatian publik. Saya yakin Sampoerna tentu mengevaluasi ini semua karena berkaitan juga dengan kualitas produk," katanya.

Tidak hanya Sampoerna, Khusnul juga mengingatkan kepada industri lainnya yang telah mengantongi izin dari Kementerian Perindustrian agar beroperasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Wali Kota Malang minta HM Sampoerna lakukan "rapid test" untuk pekerja

"Bila perlu diperketat lagi, sebagai upaya menjamin bahwa perusahaan, karyawan, pengemudi, dan pejabatnya terlindungi dengan baik dari COVID-19," kata politikus PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, K.H. Marzuki Mustamar mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus aktif memberikan informasi akurat mengenai penularan COVID-19.

Hal ini sekaligus mencegah agar masyarakat tidak menyudutkan korban yang terpapar COVID-19, termasuk rekan-rekan di lingkungan kerjanya.

"Asalkan kiai, tokoh masyarakat, pengurus RT bersama-sama memberikan penjelasan, ya, pasti aman," kata kiai kelahiran Blitar, Jatim, itu ketika dihubungi wartawan.

Baca juga: Puluhan karyawan Sampoerna yang positif COVID-19 telah diisolasi

Baca juga: Gugus Tugas Jatim evakuasi puluhan karyawan PT Sampoerna ke RS

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020