PGN akan melakukan optimalisasi pasokan, infrastruktur, serta pengelolaan pasar di seluruh Indonesia
Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk  berkomitmen mendorong munculnya pengembangan bisnis-bisnis baru dari pasokan energi yang didistribusikannya.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dalam informasi tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan sebagai sub holding gas, PGN akan terus melakukan inisiatif dan terobosan untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai segmen melalui pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi dalam rangka menjalan peran agent of development untuk peningkatan pemanfaatan dan memenuhi kebutuhan domestik gas bumi.

"Di usia yang semakin matang ini, PGN akan melakukan optimalisasi pasokan, infrastruktur, serta pengelolaan pasar di seluruh Indonesia, regional, dan pasar internasional sehingga akan meningkatkan utilisasi gas bumi untuk kepentingan nasional. Selain itu PGN diharapkan bisa memasok gas dengan harga yang kompetitif dengan tetap memperhatikan keberlangsungan usaha penyediaan gas bumi," jelas Gigih dalam sambutan HUT Ke-55 PGN.

Baca juga: PGN perketat target pembangunan jargas di masa pandemi

PGN telah mengelola pipa gas sepanjang 10.000 km. Dari infrastruktur tersebut, PGN mendistribusikan gas bumi sebesar 3.000 BBTUD ke 2.475 pelanggan komersial industri dan pembangkit listrik dan 1.566 pelanggan kecil.

PGN juga mengalirkan gas ke lebih dari 390.000 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan dana APBN maupun investasi mandiri PGN, serta 12 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 4 mobile refueling unit (MRU).

Selain itu, PGN juga mengelola bisnis hulu lebih dari 28.200 BOEPD. Pelanggan PGN ini tersebar di 59 kabupaten/ kota di Indonesia di 17 provinsi.

Gigih juga mengungkapkan bahwa laju konsumsi gas bumi Indonesia per tahun sebesar 39 miliar meter kubik , namun masih jauh di bawah kemampuan produksi gas bumi Indonesia yang sebesar 73,2 miliar meter kubik.

Sesuai data SKK Migas (2018), kontribusi produksi gas nasional saat ini adalah rata-rata sebesar 64,21 persen terhadap produksi migas nasional.

Untuk kebutuhan domestik, telah disalurkan gas sebesar 3.995 BBTUD (59,95 persen) dan untuk ekspor telah disalurkan gas sebesar 2.669 BBTUD (40,05 persen).

“Masih terdapat ruang untuk pemanfaatan gas bumi yang dapat dilakukan melalui pembangunan infrastruktur dan pengembangan gas bumi di wilayah baru dalam rangka pemerataan akses, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Gigih.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, terdapat major project berupa pembangunan infrastruktur pipa gas bumi dengan panjang pipa lebih dari 2.200 km.

Penambahan infrastruktur pipa transmisi tersebut akan menstimulus pembukaan wilayah baru yang pada akhirnya akan meningkatkan pemanfaatan gas bumi domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, juga ditargetkan akan ada akumulasi penambahan sambungan jargas rumah tangga sebanyak 4 juta sambungan.

PGN berkomitmen untuk tetap menjalankan program pemerintah pada pengembangan jargas, mengingat jargas adalah program prioritas mempertimbangkan dampak positif yang ditimbulkan bagi masyarakat dan negara.

“PGN tengah mengejar target penyelesaian jargas rumah tangga APBN. Terkait dengan program KPBU untuk jargas, saat ini program telah memasuki tahap kajian lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM dan direncanakan akan terealisasi dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap Gigih.

Baca juga: PGN catat penyaluran gas 882 BBTUD pada kuartal I 2020
Baca juga: Ini skenario bisnis PGN selama pandemi COVID-19


Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020