Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sekitar 25 riset dan inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penanganan pandemi COVID-19

"Ada banyak produk berhasil kita kembangkan untuk membantu penanganan COVID-19," kata Rektor ITS Prof Mochamad Ashari dalam seminar dalam jaringan yang diakses di Jakarta, Kamis.

Hasil riset dan inovasi itu antara lain Robot RAISA, hand santizer, face shield, baju hazmat, masker, bilik sterilisasi, bilik swab, emergency ventilator, robot ultra violet.

Baca juga: Dana riset butuh pondasi kuat dan lembaga independen

Selain itu ada pula thermal imaging, sistem informasi COVID, pemodelan dampak COVID.

Saat ini, ITS sedang melakukan riset untuk mengembangkan perangkat tes cepat COVID-19 non PCR.

Robot RAISA yang dikembangkan bersama Universitas Airlangga saat ini telah digunakan di Rumah Sakit Universitas Airlangga baik di ruang intensive care unit (ICU) maupun high care unit (HCU).

Baca juga: ALMI: Belum ada kesamaan visi riset sebagai penggerak kemajuan bangsa

Robot RAISA yang dapat beroperasi hingga delapan jam tersebut dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan wifi internet. Robot itu dapat mengangkut beban maksimum 50 kilogram termasuk obat dan barang keperluan pasien.

Hinga saat ini ITS telah memproduksi sebanyak 4.000 liter hand sanitizer dan 140.000 face shield, 1.000 baju hazmat, 8.000 masker, 20 bilik sterilisasi, dua bilik swab.

Sementara emergency ventilator masih dalam tahapan uji di Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Dukung riset vaksin COVID-19 dengan anggaran memadai

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020