Bengkulu (ANTARA News) - Yayasan Kipas Bengkulu yang fokus terhadap permasalahan HIV/Aids kembali menjaring seorang warga Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu yang terinveksi HIV sehingga total penderita HIV di kabupaten itu menjadi 15 orang.

"Sebulan yang lalu kami melakukan tes Volunteer Conseling Test (VCT) sebanyak 14 warga Manna Kabupaten Bengkulu Selatan positif terinveksi HIV. Baru-baru ini bertambah satu orang lagi," kata Direktur Yayasan Kipas, Merly Yuanda Kamis.

Menurut dia, investigasi di kabupaten ini dilakukan saat memperingati Hari Annti Madat belum lama ini ditemukan positif 15 orang terinveksi penyakit mematikan itu.

Sebagian besar para penderita baru ini adalah para pengguna narkoba yang terinveksi HIV melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian.

"Semuanya masih usia produktif, mereka awalnya pengguna narkoba tetapi karena sering menggunakan jarum suntik bergantian akhirnya terinveksi HIV," tambahnya.

Data Kipas menyebutkan saat ini terdapat 148 orang yang terinveksi HIV melalui jangkauan kelompok dukungan sebaya dan kelompok kunci.

Penderita sebagian besar adalah pengguna narkoba yang terinveksi melalui penggunaan jarum suntik bergantian.

"Hampir 90 persen mereka pengguna narkoba, jadi narkoba menjadi penyumbang terbesar HIV di Bengkulu," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Bengkulu, Arna Mareta mengatakan, bertambahnya angka penderita HIV itu akan mendorong percepatan pembentukan KPA di setiap kabupaten dan kota di provinsi ini.

KPA di Bengkulu baru terbentuk di Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong, sedangkan delapan kabupaten lainnya belum terbentuk.

"Peningkatkan jumlah penderita sangat mengkhawatirkan makanya kita mendorong pembentukan KPA di tiap kabupaten untuk menanggulangi HIV/Aids," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009