Bukittinggi (ANTARA News) - Peserta Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ke XVII kecewa, bahkan ada yang "menggerutu" kesal karena listrik sempat padam sekitar dua menit setelah Prof. Dr. Boediono menyampaikan pemikirannya di Aula Pustaka Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat malam.

Berselang hitungan menit setelah calon wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2009 itu menyampaikan orasi pemikirannya di hadapan sekitar 800-an peserta Kongres ISEI dan undangan di Gedung Perpustakaan Bung Hatta itu, listrik padam sehingga suasana menjadi gelap gulita sesaat.

Tim Gegana dari Brimobda Sumbar dan personil pengaman lainnya langsung melakukan tindakan cepat, dan sekitar tiga menit kemudian genset yang telah disiagakan dinyalakan segera.

Kendati demikian, berselang sekitar lima menit kemudian genset kembali diganti dengan jaringan listik karena sudah menyala kembali.

Namun, kondisi itu membuat peserta Kongres ke XVII dan personil aparat keamanan kesal dan kecewa, bahkan sebagian dari undangan dan peserta "mengerutu".

"Kegiatan sedang berlangsung, mengapa listrik bisa mati mendadak, padahal kegiatan sudah berlangsung sejak Kamis (30/7) di Kota Bukittiggi," kata salah seorang peserta Kongres ISEI enggan disebutkan namannya.

Menurut pria yang menggunakan tanda peserta itu, tidak seharusnya kondisi ini terjadi karena bisa menimbulkan situasi tak nyaman terhadap peserta.

Apalagi, katanya, dalam kegiatan yang berlangsung hadir cawapres terpilih (Boediono).

Boediono di Sumbar selama dua hari, selain sebagai pembicara utama dalam Kongres ISEI ke XVII, juga melakukan kunjungan ke sekolah dan pelayanan rumah sakit.

Dalam rangkaian kegiatan Kongres ISEI ke XVII itu, Boediono, berbicara tentang krisis keuangan global dan langkah yang akan dilakukannya.

Pejabat negara lainnya, tampak hadir Deputi Gubernur Senior BI, Darmin Nasution, Sekdaprov Sumbar, Firdaus K, Wali Kota Bukittinggi, Djufri serta undangan lainnya.

Kegiatan Kongres ISEI ke XVII berlangsung selama tiga hari (Kamis-Sabtu) di Kota Bukittinggi, dibuka Plh Menko Perekonomian/Menteri Keuangan RI, Dr. Sri Mulyani Idrawati. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009