Universitas kami telah berinisiatif untuk menciptakan ventilator
Jayapura (ANTARA) - University of Rhode Island (URI) Amerika Serikat menyiapkan 70 ventilator untuk membantu Pemerintah Provinsi Papua dalam penanganan pasien yang terjangkit COVID-19 di provinsi itu.

Direktur Kemitraan Pendidikan URI untuk Asia, Brook W Ross dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jayapura, Sabtu, menyebutkan bantuan tersebut merupakan wujud penghormatan dari URI kepada Pemerintah Provinsi Papua atas kerja sama pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang selama ini terjalin baik antara kedua belah pihak.

"University of Rhode Island (URI) sangat menghormati Pemerintah Provinsi Papua dan berterima kasih atas kemitraan antara Rhode Island Amerika Serika dan Provinsi Papua," kata Brook dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Anggota DPR kunjungi asrama Papua bangkitkan motivasi di masa pandemi

Brook mengatakan Rektor URI secara resmi telah mengirimkan surat kepada Gubernur Papua terkait bantuan ventilator tersebut.

Dalam suratnya tertanggal 12 Mei 2020, Rektor University of Rhode Island, David M Dooley mengatakan sebagai mitra Pemerintah Papua dalam penelitian dan pelatihan, URI akan mendonasi dan mengirim ventilator ke Papua.

"Dengan hormat, Bapak Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe, saya kirimkan salam sejahtera dari University of Rhode Island dan harapan bapak selalu dalam keadaan sehat dan juga seluruh rakyat Papua. Terima kasih kami ucapkan kembali, atas kunjungan Bapak dan delegasi ke Rhode Island tahun lalu dan menandatangani perjanjian kerja sama dan untuk pertemanan kolaborasi yang selama ini telah terjalin. URI Akan mendonasi ventilator untuk provinsi bapak guna menangani pandemi COVID-19 dan untuk mendukung Papua dalam melindungi rakyat Bapak," ujar Dooley dalam suratnya.

Baca juga: Pemprov Papua berencana tambah PCR di tiga daerah

Dooley mengatakan ventilator yang segera akan dikirim ke Papua itu merupakan hasil desain universitasnya dengan menciptakan ventilator dengan mengubah perangkat CPAP dan BiPAP.

"Universitas kami telah berinisiatif untuk menciptakan ventilator dengan mengubah perangkat CPAP and BiPAP alat ventilator lengkap untuk dikirimkan termasuk semua bagian yang diperlukan untuk menangani pasien yang terinfeksi COVID-19. Tujuan kami adalah untuk mendonasi paket-paket, dan setiap paket tersebut berisi "sirkuit lengkap" per satu pasien,” ujar Rektor URI ini.

Dia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi melalui Kepala Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua Aryoko AF Rumaropen dan berkomunikasi dengan dr. Silwanus Sumule selaku Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua serta tim anastesi Papua untuk penjelasan protokol penggunaan alat tersebut.

"Kami akan meminta agar spesialis medis di Papua bekerjasama dengan tim URI dalam mengembangkan protokol khusus berbahasa Indonesia untuk menggunakan perangkat ini, termasuk inspeksi lokal, pembersihan dan sterilisasi antara pasien, pemantauan untuk keselamatan selama perawatan," katanya.

"Segera kami akan kirim satu satu unit ventilator untuk diperiksa tim Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Papua," ujar Dooley lagi.

Baca juga: Bertambah dua, warga Kabupaten Jayapura positif COVID-19 jadi 51 orang

 

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020