Karimun, Kepri (ANTARA News) - Harga daging sapi segar saat Ramadhan dan Idulfitri diprediksi mencapai Rp120 ribu/kg mengingat kebutuhan warga sangat bergantung pada pasokan sapi dari Sumatra dan Jawa, kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Amran Syahidid, Minggu.

Amran mengatakan, meningkatnya kebutuhan warga pada bulan puasa itu jadi pemicu naiknya harga, apalagi peternak lokal belum mampu mengembangkan peternakan sapi dalam memenuhi pasar lokal.

Dalam dua bulan terakhir, kata dia, harga daging sapi segar berkisar antara Rp70 - 90 ribu/kg, apalagi di saat meningkatnya permintaan warga pada Ramadhan dan Idulfitri yang dapat memicu kenaikan harga mencapai Rp120 ribu/kg.

"Sudah merupakan hukum pasar, di saat permintaan meningkat dan persediaan terbatas otomatis memicu kenaikan harga," kata dia.

Menurut dia, masih tingginya harga daging sapi itu dikarenakan belum adanya peternak lokal yang mengembangkan ternak sapi, kalau pun ada jumlahnya tidak cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan warga pada bulan itu.

"Memang ada peternakan sapi lokal, tapi sapi tersebut didatangkan dari luar setelah berbentuk sapi dewasa untuk dirawat sambil menunggu pembeli," kata dia.

Dijelaskannya, Distanhut berencana akan mengembangkan peternakan sapi lokal, namun hal itu harus diawali dengan kegiatan pembinaan dan penyuluhan, karena sumber daya berkualitas menjadi penting dalam menghasilkan ternak yang sehat dan berkualitas.

"Soal penyediaan bibit sapi bisa dibantu oleh pemerintah, tapi bantuan itu akan sia-sia tidak diiringi dengan sumber daya manusia berkualitas," kata dia.

Data yang dia miliki dari petugas karantina peternakan setempat, selama tiga bulan terakhir, kebutuhan sapi di kabupaten itu tidak mencapai 1.000 ekor, lebih sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan ternak babi yang mencapai 1.363 ekor pada periode yang sama.

"Padahal pengkonsumsi daging sapi jauh lebih besar dari daging bagi. Kami memperkirakan rendahnya populasi sapi itu karena harganya yang mahal," ucapnya.

Pantauan lapangan, harga daging sapi di pasaran perkilo mencapai Rp70 ribu, sebelumnya sempat menembus Rp90 ribu.

Aryati, warga Kelurahan Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, mengaku lebih memilih daging ayam segar dari pada sapi karena jauh lebih murah.

"Harga Rp70 ribu jelas tidak terjangkau bagi kami," kata dia, Minggu.

Selain itu, warga juga banyak yang memilih daging sapi impor beku yang harga juga lebih murah dari daging sapi segar, perkilonya dijual dengan kisaran Rp50 - 60 ribu.

"Memang daging sapi impor tidak sesegar daging lokal, tapi kadang-kadang kami tetap membelinya sekedar untuk bertukar selera bagi keluarga," imbuh Aryati.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009