Sidoarjo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengkonsentrasikan pembuangan air lumpur ke Kali Porong dan tidak ke Sungai Ketapang menyusul protes petambak yang menggunakan air Sungai Ketapang untuk mengairi tambak mereka.

Humas BPLS, Achmad Zulkarnaen, Senin, mengatakan, saat ini pihaknya masih memfokuskan diri untuk melakukan pembuangan air lumpur ke Kali Porong dengan menggunakan pompa yang sudah ada.

"Sementara untuk pembuangan air lumpur ke Sungai Ketapang, merupakan alternatif ke dua. Itu pun harus dilakukan sterilisasi air terlebih dahulu," katanya.

Ia mengemukakan, sterilisasi air yang dimaksudkan yaitu dengan membuat pond atau tanggul penyaringan. Baru setelah itu, air bisa dialirkan ke Sungai Ketapang.

"Tapi sekali lagi saya menegaskan jika pembuangan air ke Sungai Ketapang itu merupakan alternatif ke dua. Alternatif pertama masih terfokus pada pembuangan lumpur ke Kali Porong," katanya.

Ia mengatakan, alternatif ke dua tersebut kemungkinan akan dilakukan jika pembuangan air lumpur ke Kali Porong dirasa kurang maksimal. "Salah satunya jika pada musim hujan datang. Dimana daya tampung di pond dan pompa tidak mencukupi, sehingga air tersebut kami alirkan Sungai Ketapang," katanya.

Namun demikian, untuk sementara ini pengaliran air ke Sungai Ketapang belum perlu dilakukan mengingat saat ini masih musim kemarau. Selain itu, kemampuan pompa untuk mengalirkan air ke Kali Porong juga masih mampu," katanya.

Ia menyebutkan, pilihan menggunakan Sungai Ketapang untuk mengalirkan air tersebut karena posisi Sungai Ketapang yang lebih rendah dari pada Kali Porong. "Kalau kami membuang lumpur ke Kali Porong harus menggunakan pompa. Namun jika air tersebut dibuang ke Sungai Ketapang, tidak perlu menggunakan pompa," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009