Cianjur (ANTARA News) - Aksi unjuk rasa di depan Kejaksaan Negeri Cianjur, Selasa, berakhir ricuh setelah para pengunjuk rasa terlibat baku pukul dengan aparat.

Akibatnya, puluhan pengunjuk rasa yang terdiri dari BEM Unsur dan LSM Gerakan Islam Reformis (Garis), mengalami luka lebam terkena pukulan aparat.

Peristiwa bentrokan pengujuk rasa itu, berawal ketika puluhan orang mendatangi kantor Kejari Cianjur.

Massa menuntut agar tersangka kasus korupsi bantuan sosial HS dan DS, segera dimeja-hijaukan. Pasalnya kejaksaan dinilai hendak mempeti-es-kan, kasus tersebut.

Aksi yang semula berjalan damai, tiba-tiba diwarnai keributan di mana bebebrapa orang pengunjuk rasa mencoreti plang kantor kejaksaan dengan menggunakan cat semprot.

Puluhan petugas dari Satuan Dalmas Polres Cianjur, yang telah disiagakan, menghentikan aksi tersebut.

Melihat petugas maju dan melarang aksi tersebut, puluhan orang lainnya, melakukan perlawanan dengan cara menghalangi aksi petugas.

Aksi dorong-dorongan tak dapat dihindari. Aksi tersebut meluas hingga terjadi kericuhan, di mana aksi saling-dorong berubah menjadi aksi pukul-pukulan. Massa yang merasa terdesak berusaha membubarkan diri.

"Kami tidak tahu awalnya, kami hanya menghalangi petugas yang hendak menghetikan aksi teman-teman yang menulis di tembok pagar kejaksaan," kata Lutfi, koordinator aksi dari BEM Unsur.

Melihat massa yang kocar-kacir, petugas melakukan pengejaran dan menahan sejumlah pengunjuk rasa. Namun akhirnya pengunjuk rasa dilepaskan kembali, tanpa dibawa ke Mapolres Cianjur.

Korban pemukulan yang dilakukan aparat tersebut, baik dari BEM Unsur dan LSM Garis, melakukan visum di RSID Cianjur.

Belum ada keterangan resmi perihal kemungkinan jalur hukum yang akan ditempuh para pengunjuk rasa. (*)

(U.K-FKR/C/J003/J003) 04-08-2009 14:47:27

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009