Palu (ANTARA News) - Festival Danau Poso (FDP) ke-12 yang akan berlangsung pada 8-11 Agustus di Poso adalah bukti bahwa wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah benar-benar aman.

"Sudah tiga kali FDP dilaksanakan sejak terjadinya konflik Poso hampir delapan tahun lamanya. Ini membuktikan Poso dan wilayah Sulteng lainnya sudah aman," kata Kepala Seksi Eksibishi dan Publikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulteng, Roy Pesudo, di Palu, Selasa.

FDP ini berlangsung di Tentena, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, di tepian Danau Poso.

Dalam ajang pariwisata tahunan itu nantinya akan digelar berbagai tampilan kesenian dan kebudayaan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Sulteng.

Kegiatan tersebut, di antaranya, lomba musik bambu, lomba menangkap ikan sidat (ikan khas Danau Poso), dan beberapa olahraga yang berlangsung di Danau Poso.

Selain itu juga terdapat pemilihan putra putri Duta Wisata Sulteng yang akan diumumkan pada malam penutupan.

Pesudo juga berharap kegiatan ini akan mampu menarik wisatwan lokal dan mancanegara. "Sebelum konflik banyak sekali turis mancanegara yang datang ke Poso, mudah-mudahan FDP kali ini bisa mendatangkan kembali banyak turis asing," katanya.

Roy Pesudo mengatakan FDP ke-12 itu rencananya akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, pada Sabtu (8/8) sore.

Pemprov Sulteng sendiri, kata Pesudo, juga telah mengundang seluruh gubernur di Sulawesi untuk bisa menghadiri pembukaan ajang wisata yang sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional itu.

"Namun hingga kini kami belum menerima konfirmasi undangan tersebut," katanya.

Sementara itu, pihak Kepolisian Daerah Sulteng menjamin bahwa pelaksanaan FDP tersebut akan aman. "Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Poso mengenai pengamanan kegiatan tersebut. Mudah-mudahan tidak ada gangguan berarti," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Suparni Parto. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009