Para pemudik bahkan rela berjalan kaki melewati pos pemeriksaan kesehatan, meski kendaraan yang ditumpangi masih mengantre
Gorontalo (ANTARA) - Dandim 1314/Gorontalo Utara Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias melakukan pendekatan persuasif untuk mencegah pemudik dari wilayah Sulawesi Utara memasuki Provinsi Gorontalo melalui pintu masuk di wilayah timur kabupaten itu di Kecamatan Atinggola.

"Kami bersama tim Gugus Tugas, berhasil 'memukul mundur' para supir dan ratusan pemudik yang memaksa masuk Gorontalo melalui perbatasan ini," ujar Dandim di Gorontalo, Senin.

Baca juga: NU Gorontalo nilai tindakan Bupati Gorontalo Utara tak sejalan PSBB

Sejak dini hari pukul 00.30 WITA, ia berada di pos perbatasan tersebut berupaya meminta para pengendara dari wilayah Sulawesi Utara yang memenuhi badan jalan sebelum pintu perbatasan di Atinggola agar tidak memaksa masuk karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo, masih diperpanjang.

Antrean panjang kendaraan sudah tidak terhindarkan sejak Minggu (17/5) malam, kata Dandim, sebab pemudik berharap dapat memanfaatkan berakhirnya penerapan PSBB untuk segera masuk Gorontalo.

Baca juga: Praktisi kesehatan nilai Gorontalo harus evaluasi PSBB dengan cermat

Terpaksa penambahan personel dari Koramil Atinggola dan para Babinsa dilakukan untuk mempertebal pengamanan di perbatasan tersebut.

Tindakan persuasif telah dilakukan dengan mendatangi massa dan melakukan komunikasi terkait masih diterapkannya pembatasan orang masuk ke Gorontalo.

Baca juga: Suami-istri pun tak boleh berboncengan selama PSBB di Gorontalo

"Kami mengedukasi massa, agar tidak terjadi aksi anarkis, serta mengimbau seluruh supir agar kembali membawa penumpangnya ke daerah asal mengingat PSBB masih berlangsung di Provinsi Gorontalo," ungkapnya.

Upaya persuasif dikedepankan, namun jika tetap memaksa maka tindakan tegas akan diberlakukan, katanya.

Sofyan, salah satu petugas perbatasan mengaku, sejak dini hari atau setelah pukul 12 malam, ratusan pemudik memaksa masuk Gorontalo melalui pintu masuk tersebut.

Hingga saat ini, tumpukan kendaraan masih terjadi karena pemudik yang belum mau kembali ke daerah asal.

"Para pemudik bahkan rela berjalan kaki melewati pos pemeriksaan kesehatan, meski kendaraan yang ditumpangi masih mengantre," ungkapnya.

Kapolres Gorontalo Utara AKBP Dicky Irawan Kesuma mengatakan pihaknya akan mengamankan agar kegiatan pembatasan tetap berjalan aman.

Polri katanya, akan mendukung "back up" penuh, dalam menjamin keamanan dan kelancaran petugas Gugus Tugas di lapangan.
Ratusan kendaraan dan orang memaksa masuk ke Provinsi Gorontalo, melalui pintu masuk di Kecamatan Atinggola atau perbatasan bagian timur Gorontalo Utara.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020