Pemkab menutup sementara waktu operasional Rita Pasaraya mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan
Wonosobo (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo menutup sementara Rita Pasaraya setelah hasil tes cepat (rapid test) yang digelar secara acak menunjukkan ada tiga karyawan swalayan tersebut reaktif COVID-19.

"Pemkab menutup sementara waktu operasional Rita Pasaraya mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan, sambil menunggu seluruh karyawan swalayan itu selesai menjalani rapid test," kata Sekda Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo di Wonosobo, Senin.

Keputusan untuk menutup toko modern terbesar di Kota Wonosobo itu, menurut Andang, untuk menjaga kesehatan karyawan lainnya, masyarakat yang berkunjung, serta menekan potensi penyebaran Virus Corona agar tidak semakin meluas.

Selain penutupan dan mewajibkan manajemen serta seluruh karyawan menjalani tes cepat, katanya, Pemkab Wonosobo juga meminta pihak Rita Pasaraya agar melakukan disinfeksi terhadap seluruh titik dan barang di toko demi menghindari masih adanya virus yang kemungkinan menempel.

Baca juga: Hasil "rapid test", pedagang Pasar Keputran Surabaya reaktif COVID-19

Kemudian seluruh karyawan dalam jangka waktu 14 hari ke depan agar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing serta jajaran manajemen wajib menyampaikan laporan hasil kepada pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo.

Menyikapi kondisi Rita Pasaraya, Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyampaikan pesan kepada masyarakat agar semakin waspada dan meningkatkan kesadaran pentingnya berada di rumah dan menghindari keramaian.

Hasil tes cepat secara acak yang digelar selama dua hari terakhir di pusat keramaian kota.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang dr Muhamad Riyatno menyebut telah mengalokasikan 50 alat tes cepat di kawasan Pasar Induk Wonosobo, Rita Pasaraya, Mickey Mouse, dan kawasan simpang Plaza.

"Pada hari kedua ini dari sebanyak 15 rapid test yang dilakukan pada karyawan Rita, menghasilkan 3 karyawan reaktif yang langsung kami rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Ia menuturkan sambil menunggu hasil swab, ketiga karyawan tersebut akan terus dipantau dan apabila tidak menunjukkan gejala klinis, maka mereka akan dikirim ke BLK untuk karantina selama 14 hari. Namun apabila ternyata hasil swab positif, mereka akan langsung dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Di pasar tradisional Makassar-Gowa 161 orang reaktif dari "rapid test"

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020