Jakarta (ANTARA) - Pandemi virus corona baru atau COVID-19 membuat sebagian orang menjadi lebih sering memasak. Temuan AC Nielsen baru-baru ini menunjukkan, 49 persen konsumen Indonesia melakukannya.

Kebiasaan baru ini berdampak pada cara menyimpan kebutuhan sehari-hari, terlebih adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), membuat frekuensi belanja tak bisa sekerap dulu.

Anda cenderung berbelanja lebih banyak dari biasanya dan peran kulkas Anda kian penting sehingga fungsinya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.

“Sayangnya, belanjaan yang lebih banyak justru membuat kulkas jadi sesak, makanan di dalamnya sulit diambil, dan tanpa Anda tahu sudah rusak atau melewati masa kedaluwarsa. Penataan isi kulkas menjadi kunci,” kata Marketing Executive Bosch Home Appliances Indonesia, Lestari Pratiwi dalam siaran persnya, ditulis Selasa.

Dia lalu membagikan lima taktik mengatur kulkas tetap apik, terlebih sebentar lagi Anda yang muslim akan menyambut Lebaran:

1. Blusukan kulkas
Periksa isi lemari es Anda. Buang yang sudah basi dan lewat masa konsumsi. Tata penempatan berdasarkan tingkat kesegarannya. Letakkan bahan makanan yang harus segera diolah di area yang mudah dilihat dan terjangkau. Biasakan untuk membuka kulkas sebelum berbelanja agar Anda tidak overstocked dan kekurangan ruang simpan.

2. Pilah pilih taruh sisih
Tidak semua makanan tepat disimpan di lemari pendingin. Anda perlu tahu mana saja yang lebih baik disimpan pada suhu ruang. Tidak saja kualitas makanan tersebut terjaga, bonusnya, ruang kulkas Anda bisa untuk menyimpan yang lain.

Beberapa bahan makanan yang sebaiknya tak Anda masukkan ke dalam lemari es antara lain:

Roti misalnya. Menyimpan roti di lemari pendingin menjadikannya lebih cepat kering dan bertekstur keras. Rasanya pun berubah.

Lalu Selai coklat. Pasangan serasi roti ini jika disimpan di kulkas bisa membuat ketajaman rasanya menurun. Juga, karena mengeras, jadi sulit dioleskan.

Bahan lainnya, tomat. Suhu dingin mengubah proses kimia dalam tomat sehingga mempengaruhi rasa dan kesegarannya. Simpan saja tomat di meja dapur Anda.

Selain itu, bawang merah dan bombai. Keduanya kurang bersahabat dengan kelembapan. Teksturnya melunak karena menyerap air lebih banyak dari suhu dingin kulkas.

Bawang putih juga sebaiknya tak Anda simpan dalam lemari es. Suhu dingin membuat teksturnya menjadi kenyal dan rasa tajam berkurang.

Madu, sudah mengandung pengawet alami. Rasa terbaiknya justru muncul ketika dibiarkan pada suhu ruang (asal tertutup rapat). Penyimpanan di kulkas justru mengkristalkannya, teksturnya mengental dan sulit diambil.

Buah pisang cukup sensitif terhadap suhu dingin. Penyimpanan di kulkas membuat kulit pisang berubah warna (muncul semburat coklat). Aroma khasnya berkurang dan rasa menjadi kurang enak.

Terakhir, alpukat. Menyimpannya di kulkas malah membuatnya tidak segera matang.

3. Tatapan tembus pandang
Gunakan wadah transparan untuk menyimpan bahan makanan di kulkas. Dengan demikian, Anda mudah menumpuknya untuk efisiensi ruang. Lebih dari itu, Anda bisa menemukan makanan dengan lebih mudah, tanpa perlu mengobrak-abrik isi kulkas. Cukup menatap kotak-kotak yang tembus pandang.

4. Label anti lupa
Tidak ingat kapan potongan daging sapi itu Anda beli? Atau, kapan masakan buatan mertua tercinta mulai tersimpan di kulkas? Hindari risiko mengonsumsi makanan yang sudah tidak layak dengan memberi label tanggal pada kotak simpan. Pilih yang tidak mudah lepas, namun tetap aman ketika dicuci (atau bahkan yang bisa ditulis ulang) untuk penggunaan berikutnya.

5. Pahami fungsi kulkas
Ketahui fungsi kulkas Anda agar mendapatkan faedah yang maksimal. Bukan saja membantu penyimpanan lebih rapi, tetapi juga menjaga bahan makanan terjaga kesegarannya.


Baca juga: Rahasia masak nasi enak berawal dari cara mencuci beras

Baca juga: Situs inspirasi resep masak selama #dirumahaja

Baca juga: Tips masak kentang goreng sehat nan lezat bak di resto cepat saji

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020