Jakarta (ANTARA) - Ketua umum Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Refrizal mengatakan organisasi dan para perantau di wilayah Jabodetabek saat ini terus memantau perkembangan pandemi COVID-19 sebagai pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan dalam menyambut Idul Fitri 1441 hijriah.

"Sekarang kita melihat situasi COVID-19 dulu, apakah bisa melaksanakan kegiatan atau tidak," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan biasanya setiap tahun organisasi perantau asal Sumatera Barat itu secara rutin mengadakan berbagai kegiatan termasuk buka puasa bersama saat Ramadhan hingga halalbihalal merayakan Idul Fitri.

Karena saat ini Jakarta masih menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka kegiatan yang mengundang banyak orang untuk berkumpul ditiadakan.

Tidak hanya dua kegiatan tersebut, tradisi pulang kampung atau mudik secara serentak menjelang lebaran yang kerap dilakukan organisasi tersebut juga ditiadakan tahun ini.

Baca juga: Gubernur ingatkan perantau tidak mudik karena Sumbar "tutup"

Baca juga: Jumlah ODP di Cianjur meningkat didominasi pemudik dari zona merah


Ia mengakui bahwa jauh hari sebelum pandemi COVID-19 terjadi di Tanah Air, PKDP telah berencana mengadakan mudik bersama.

"Namun, disebabkan pandemi COVID-19, kita imbau para perantau agar tidak mudik dulu," katanya.

Meskipun belum ada kegiatan yang melibatkan orang banyak dan berkumpul secara langsung, sejumlah kegiatan sosial dan pendidikan organisasi tersebut tetap berjalan.

Sebagai contoh, PKDP tetap menjalankan program beasiswa pendidikan bagi mahasiswa asal Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman yang berprestasi dan tergolong tidak mampu dari segi ekonomi.

Selain itu, sumbangan dari para perantau yang sukses juga terus dilakukan dan dikumpulkan untuk disalurkan ke kampung halaman kepada masyarakat terdampak COVID-19.

Sementara itu, salah seorang perantau asal Kabupaten Padang Pariaman Mul mengaku Lebaran tahun ini tidak mudik karena khawatir terinfeksi COVID-19.

Ia mengatakan Idul Fitri tahun ini kembali harus merayakan hari besar keagamaan bersama keluarga di perantauan dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan yang ada.*

Baca juga: Diimbau tak mudik, 49 ribu perantau tetap masuk Sumbar sejak 31 Maret

Baca juga: Gubernur imbau perantau Aceh tak mudik cegah COVID-19

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020