Sidoarjo (ANTARA) - Sebanyak 44.742 kepala keluarga (KK) terdampak COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Kepala Kantor Pos Indonesia cabang Sidoarjo, Isnian Adiwijaya, di Sidoarjo, Selasa, mengatakan pada penyaluran perdana ini ada dua kecamatan yaitu kecamatan Buduran dan kecamatan Sidoarjo.

"Total kuota penerima BST untuk wilayah kabupaten Sidoarjo sebanyak 44.742 Kepala Keluarga (KK)," katanya.

Ia mengemukakan, mekanisme penyaluran BST Kementerian Sosial RI kerjasama dengan PT. Kantor Pos Indonesia dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

"Targetnya sebanyak 26 ribu KK sudah menerima BST sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah," katanya.

Baca juga: Selain orang kaya, Penerima BST di Nagan Raya sudah meninggal dunia

Baca juga: Kemensos percepat pencairan bantuan sosial tunai


Ia menjelaskan, data penerima BST yang masuk di PT. Pos Indonesia Cabang Sidoarjo saat ini berjumlah 39.095 KK, sisanya sekitar 5.647 KK sedang dalam proses revisi Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo dan sudah diajukan perubahannya ke Kemensos RI.

"Untuk kecamatan Sidoarjo kami salurkan melalui dua tempat, pertama di Kantor Pos yang berada di Jl. Sultan Agung No.50 melayani 15 desa dan sisanya di Balai dlDesa Lebo. Sedangkan untuk wilayah kecamatan Buduran ada tiga tempat yaitu di desa Damarsih, desa Entalsewu dan desa Sidokerto. Targetnya sebelum Idul Fitri sudah tersalurkan 26 ribu penerima," katanya.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin minta kepada petugas yang menangani penyaluran dana BST supaya memberi kelonggaran bagi penerima yang kondisinya sakit.

Ia mengatakan, jika ada warga penerima yang berhalangan hadir karena sebab sakit petugas diminta untuk mengantarkan bantuan ke rumahnya. Warga dan petugas juga dihimbau agar selama proses penyaluran wajib menerapkan protokol kesehatan.

“lSaya minta supaya pada saat pendistribusian bantuan BST nanti memberi kelonggaran, jika memang ada penerima BST tidak bisa hadir karena sakit maka petugas dari kantor Pos bisa mengantarkan ke rumahnya langsung. Dan selama proses penyaluran wajib menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Untuk mempermudah pendataan di tingkat desa, Wabup Sidoarjo juga minta kepada para kepala desa supaya membuat data para penerima bantuan dan nama-nama tersebut dipasang di kantor balai desa. Tujuannya untuk mempermudah pendataan dan meminimalisir penerima bantuan ganda.

"Kepala desa bisa membuat daftar penerima bantuan dan ditempelkan di papan yang ada di kantor balai desa, tujuannya untuk mempermudah pendataan dan menghindari penerima ganda," katanya.

Ia menjelaskan, warga yang menerima BST akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp600 ribu selama tiga bulan dimulai bulan April, Mei dan Juni. Penyaluran bulan Mei ini merupakan jatah bulan April.

"Penerima BST merupakan data yang diperoleh dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Penerima BST syaratnya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial lain dari pemerintah pusat, seperti bantuan PKH, dan juga tidak terdaftar sebagai penerima program kartu Prakerja," katanya.*

Baca juga: Percepat penyaluran BST, Mensos minta Pos Indonesia tambah titik penyaluran dan perpanjang waktu layanan kepada KPM

Baca juga: Polres Dairi dalami kasus pemotongan dana BST

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020