Jakarta (ANTARA) - Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menyatakan adanya konflik di tubuh PSSI adalah sesuatu yang wajar sehingga meminta rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) jangan dipolitisasi.

"PSSI ini organisasi besar. Bila ada riak-riak di dalamnya, itu hanya badai kecil di dalam gelas. Jadi, jangan dipolitisasi. PSSI fokus dengan program kerja yang sudah diagendakan," ujar Ketua Dewan Pembina KPSN Suhendra Hadikuntono dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Sebelumnya, dalam RUPSLB pada Senin memunculkan sejumlah keputusan salah satunya pengunduran diri Cucu Somantri dari jabatan Direktur Utama PT LIB serta tiga komisaris yakni Sonhadji, Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama.

Tak lama berselang, posisi Anthony Chandra Kartawiria sebagai Direktur Bisnis PT LIB juga dipertanyakan. Pasalnya, Anthony pernah tersandung kasus hukum saat menjabat Ditektur Keuangan PT MNC Vision Network.


Baca juga: Bhayangkara ingin direksi PT. LIB baru piawai kelola bola dan bisnis

Baca juga: Persib akan ikuti keputusan PSSI soal kelanjutan liga


Namun status tersangka Anthony kemudian dihentikan melalui Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh Kejaksaan Agung.

"Anthony itu profesional dan latar belakangnya jelas. Jadi tak ada yang perlu dipermasalahkan," kata dia.

Soal status Anthony Chandra Kartawiria yang pernah menjadi tersangka, Suhendra minta semua pihak menjunjung tinggi Presumption of Innocent atau asas praduga tak bersalah.

"Sebelum ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, yang bersangkutan tak bisa diganggu gugat. Apalagi sudah SP3," kata dia.

Sementara menanggapi pengunduran diri Cucu bersama tiga komisaris lainnya, ia menduga bahwa alasan karena sudah tak memiliki visi yang sama tidak bisa diterima.

Ia justru menduga alasan perbedaan visi itu dicari-cari atau dipolitisasi, padahal yang sesungguhnya terjadi kala isu RUPSLB menyeruak adalah adanya kepentingan pribadi. Rencananya PSSI akan kembali menggelar RUPS untuk mencari pengganti direktur utama serta tiga komisaris PT. LIB usai lebaran.

"Kalau Ketua Umum sudah memutuskan RUPS PT LIB digelar usai Lebaran, ya harus diikuti. Pihak-pihak yang sudah menyatakan mundur, hendaknya legawa untuk diganti yang lain, jangan malah mempolitisasi. Tunjukkan sikap kesatria dan sportivitas di dunia olah raga," kata dia.

Baca juga: PSSI: seluruh klub Liga 1 minta LIB gelar RUPS luar biasa

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020