Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 33 penumpang telah disetujui untuk diberangkatkan menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis pagi.

"Update sampai dengan jam 09.00 WIB, penumpang yang disetujui berangkat 33 orang, ditolak lima orang," kata Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulogebang, Afif Muhroji.

Afif mengatakan, penumpang yang diberangkatkan mayoritas ke Jawa Tengah untuk tujuan penugasan dinas. Sedangkan mereka yang ditolak berangkat karena tidak memenuhi persyaratan serta memiliki kecenderungan mudik Lebaran.

Calon penumpang yang tiba ke Terminal Pulogebang diarahkan untuk mendatangi meja pemeriksaan berkas persyaratan perjalanan.

Baca juga: Bus umum dapat beroperasi jika ditunjuk Kemenhub
Baca juga: PO di Terminal Pulogebang kewalahan hadapi lonjakan penumpang


Petugas mengecek sejumlah dokumen mulai dari kartu identitas, surat penugasan perusahaan atau surat keterangan sehat dari otoritas terkait.

"Mereka yang tidak memiliki persyaratan itu kita tolak berangkat. Kalau yang persyaratannya lengkap kami arahkan ke area pembelian tiket," katanya.

Tiga hari menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah/2020 Masehi situasi di Terminal Pulogebang relatif lengang tidak seramai pada situasi normal sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kondisi hari ini normal saja, tidak ada lonjakan dan penumpang pun tertib mematuhi aturan," katanya.
Baca juga: Penumpang di Terminal Pulogebang turun selama WFH
Baca juga: Merancang ulang jadwal mudik

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020