Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia merosot pada pada akhir perdagangan Kamis, menghentikan kenaikan beruntun selama empat sesi dan gagal di sesi kelima yang akan menjadi tonggak utama sejak merebaknya krisis COVID-19.

Pada penutupan pasar indeks acuan S&P/ASX 200 turun 22,60 poin atau 0,41 persen menjadi 5.550,40 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 19,30 poin atau 0,34 persen pada 5.660,80 poin.

Tanda-tanda awal menunjukkan kenaikan hari kelima berturut-turut, dengan bursa Aussie mencapai level tertinggi 10 minggu dalam beberapa menit pertama perdagangan.

Namun keuntungan itu berumur pendek dan dengan cepat memberi jalan bagi kerugian yang luas karena saham-saham bank dan penambang jatuh.

"Harga bijih besi turun 1,9 persen, namun telah meningkat sekitar 15 persen selama dua minggu terakhir sebagian karena kendala pasokan di Brazil dan permintaan China," kata analis pasar Commsec, Steven Daghlian.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,70 persen, Westpac Bank turun 0,98 persen, ANZ turun 0,77 persen dan National Australia Bank turun 0,51 persen.

Saham-saham pertambangan merosot dengan Rio Tinto turun 1,03 persen, BHP turun 0,61 persen, Fortescue Metal turun 2,16 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,94 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 0,61 persen, Santos naik 3,32 persen dan Woodside Petroleum naik 0,67 persen.

Supermarket terbesar Australia melemah dengan Coles turun 0,13 persen dan Woolworths turun 0,58 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,32 persen, perusahaan penerbangan nasional Qantas melonjak 2,83 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 0,99 persen.

Baca juga: Bursa Saham Australia menguat dalam lima hari beruntun
Baca juga: Saham Australia balikkan kerugian awal menjadi berakhir lebih tinggi
Baca juga: Saham Australia dibuka melemah karena volatilitas COVID-19 berlanjut

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020