Jakarta (ANTARA News) - Depnakertrans dan Departemen Kehutanan menjalin kerja sama dalam bentuk program konsep Hutan Tanaman Pangan yang dikaitkan dengan program transmigrasi dalam konsep Kota Terpadu Mandiri (KTM) untuk menghijaukan kembali 9,1 juta hektare hutan Indonesia yang gundul.

Siaran pers Depnakertrans yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan Menakertrans Erman Suparno ketika membuka Forum Komunikasi Nasional Ketransmigrasian di Jakarta menjelaskan Menteri Kehutanan sudah menandatangani kerja sama tersebut dan diharapkan berjalan pada 2010 hingga 2011.

Menurut Erman, KTM hutan tanaman pangan juga akan membuat Indonesia pada lima tahun ke depan menjadi pengekspor kayu dan menghilangkan praktik "illegal logging" (pembalakan liar).

Masing-masing keluarga transmigran yang ikut program KTM, kata Erman, akan mendapat 5-12 hektare yang sebagian ditanami tanaman industri, dan lainnya diolah menjadi ladang perkebunan.

"Warga akan mendapat tunjangan hidup selama lima tahun, yaitu dua tahun ditanggung Depnakertrans dan tiga tahun ditanggung oleh Departemen Kehutanan," kata Erman.

Pada kesempatan itu Erman juga mengimbau jajarannya untuk terus mengembangkan program KTM, siapa pun yang menjadi Menakertrans di masa mendatang. Masa kerja kabinet saat ini masih tersisa 1,5 bulan lagi.

Menteri juga berharap Bappenas dan Lemhanas bisa bekerja sama dalam menangani kebijakan-kebijakan nasional terutama masalah transmigrasi, mengingat program ini merupakan salah satu cara untuk pemerataan pendudukan dan pemberdayaan ekonomi.

Sebelumnya, dalam Seminar Nasional bertema Revolusi Protein Hewani Menuju Indonesia Cerdas Tahun 2020 di Bandar Lampung, Senin, mengemuka harapan agar sosok Menakertrans mendatang memberi perhatian besar terhadap kemajuan transmigrasi.

Sejumlah transmigran di Lampung menginginkan sosok menteri yang mempunyai konsep pengembangan wilayah transmigrasi untuk menjadi salah satu pusat perekonomian di daerahnya.

Merespon hal itu, Erman mengatakan secara umum, konsep pembangunan yang ideal mencakup dua variabel, yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).

Dia juga mengatakan, penyediaan pangan bergizi dan pendidikan yang memadai merupakan faktor penentu keberhasilan mencetak SDM yang andal, kemudian baru dilaksanakan konsep ketenagakerjaan yang terintegrasi dan terpadu yang diarahkan mengolah dan mengelola SDA secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Kaitannya dengan program transmigrasi, kata Erman, konsep transmigrasi selain menciptakan lapangan kerja, kawasannya juga berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan dan keutuhan NKRI.

"Dampak positif lainnya, kawasan transmigrasi mengusung potensi daerah, dan kemudian menjadi pusat ekonomi baru. Pemerintah daerah sangat antusias mendukung penerapan transmigrasi paradigma baru dengan konsep KTM," kata Erman.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009