Sanur, Bali (ANTARA News) - Seni dan Budaya dari beberapa negara di Asia dan Afrika hadir mulai Rabu hingga Minggu (16/8) di Bali, tepatnya di pantai Mertasari, Sanur. Kegiatan itu dibingkai dalam Festival Seni dan Budaya Asia Afrika (Asia Africa Art & Culture Festival) yang diselenggarakan oleh Asia Africa Foundation (AAF).

"Tujuan kegiatan ini adalah pelaksanaan dan pemeliharan lembaga-lembaga seni Asia Afrika sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat," kata event manager AAF, Ari Satoto di Sanur, Rabu.

Negara-negara yang mengirimkan delegasi adalah India (tari dari Jawaharlal Nehru India Cultural Center), China (tari dan kungfu dari Little Golden Phoenix, Children arts Group Shunde City), Jepang, (tari okinawa dari Mr Garret Kam dan workshop origami dari Japan Foundation), serta seni lukis dari Turki. Terdapat juga beberapa negara yang mengirimkan hasil seni dan budaya untuk dipamerkan seperti dari Iran.

Seni dan budaya dari dalam negeri yang akan tampil antara lain workshop batik, lukis kelom dan lukis payung dari Tasikmalaya, reyog Ponorogo, tari Selayar dari Sanggar Selayar, demo keris dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) serta pameran furnitur dan lukisan.

"Sebenarnya ada 10 negara sahabat yang menyatakan diri akan datang, tapi karena ada kejadian pengeboman di Jakarta, lima di antaranya membatalkan diri," kata Ari.

Dia juga mengemukakan delegasi-delegasi negara lain terlebih dahulu meminta kepastian keamanan bagi anggota mereka.

" Tapi akhirnya mereka yakin Indonesia aman dan mereka mau datang. Kami mengemukakan bahwa pemeriksaan akan diperketat oleh aparat tapi itu untuk keamanan bersama," kata Ari.

Festival Seni dan Budaya Asia Afrika diselenggarakan di dalam lokasi Sanur Village Festival yang juga berlangsung mulai Rabu hingga Minggu (16/8).

Ari mengemukakan, Bali dipilih sebagai tempat pelaksanaan festival agar kegiatan tersebut lebih dilirik oleh masyarakat internasional karena Bali adalah daerah tujuan wisata.

AAF didirikan pada tahun 2002 oleh Prof Dr Roeslan Abdulgani (alm), yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Jawa Barat.

"Pak Roeslan membentuk AAF sebagai wadah untuk merevitalisasi hasil Konferensi Asia Afrika yaitu Dasa Sila Bandung.Anggota AAF adalah semua negara di kawasan Asia Afrika. AAF bekerjasama dengan negara-negara Asia Afrika memiliki perwakilan di Indonesia yaitu sekitar 30 negara," kata Ari.

AAF selanjutnya pada tahun ini akan menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan Asia Afrika seperti forum bisnis dan perdagangan, forum anak-anak serta forum pemuda. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009