satu orang dinyatakan reaktif dari 147 orang yang menjalani tes cepat di tiga tempat
Kudus (ANTARA) - Para pengunjung maupun pegawai di tiga pusat perbelanjaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi sasaran tes cepat (rapid test) corona untuk mendeteksi lebih dini dengan melakukan pemilahan masyarakat yang berpotensi terpapar corona, Jumat.

Ketiga pusat perbelanjaan yang menjadi sasaran tes cepat corona, yakni Ramayana Mall Kudus, ADA Swalayan dan Hypermart Kudus.

"Hasilnya, satu orang dinyatakan reaktif dari 147 orang yang menjalani tes cepat di tiga tempat," kata Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus.

Ia mengungkapkan satu orang yang dinyatakan reaktif pengunjung Ramayana Mall Kudus dari tiga lokasi yang dilakukan pemeriksaan, yakni Ramayana Mall Kudus, ADA Swalayan, dan Hypermart Kudus.

Dari ketiga tempat tersebut, total alat rapid test yang disediakan untuk masing-masing tempat sebanyak 50 rapid test, namun yang terpakai sebanyak 147 alat.

Ia mengungkapkan dalam pengetesan tersebut tidak lagi menggunakan alat rapid test model stik, melainkan teknik pemeriksaannya menggunakan mesin imunolserologi.

Baca juga: Pengunjung padati pusat perbelanjaan akhir pekan libur Lebaran

Baca juga: Gubernur Bali minta masyarakat hindari pusat perbelanjaan


Sampel darah yang diambil, kata dia, dari vena, bukan dari kapiler.

Kemudian sampel darah diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah ataupun Puskesmas yang memiliki alat ujinya.

Andini mengatakan, jenis rapid test kali ini dinilai lebih akurat hasilnya dibanding rapid test stik yang dipakai sebelumnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus juga menyelenggarakan tes cepat di Pasar Kliwon Kudus dan kompleks Masjid Menara Kudus.

Hasilnya, ada tujuh orang dinyatakan reaktif, enam orang di antaranya dari hasil tes cepat corona di Pasar Kliwon dan satu orang dari Masjid Menara Kudus dan merupakan warga Kabupaten Demak.

Kegiatan tes cepat corona di sejumlah tempat keramaian, merupakan program Pemkab Kudus untuk mendeteksi lebih dini dengan melakukan pemilahan masyarakat yang berpotensi terpapar corona karena rapid test hanyalah pemeriksaan penyaring atau skrining untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM (Immunoglobulin M) dan IgG (Immunoglobulin G) yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus corona.

Bagi peserta tes cepat yang hasilnya dinyatakan reaktif virus corona, maka akan dilakukan swab (usap) atau tes PCR atau polymerase chain reaction untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona. 

Baca juga: Gubernur Gorontalo menutup pusat perbelanjaan selama seminggu

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020