Jakarta (ANTARA) - Sehari jelang Lebaran para penikmat seni masih dapat menyaksikan pertunjukan "Maling Kondang" dari rumah.

"Maling Kondang" tayang di kanal YouTube Indonesia Kaya pada 23 dan 24 Mei 2020 pada pukul 14.00 WIB.

Sebuah lakon satir dari trio kreatif, Butet Kertaradjasa, almarhum Djaduk Ferianto dan Agus Noor ini merupakan plesetan atau parodi dari cerita legenda "Malin Kundang" yang dikemas dengan moderen, dinamis dan metropolis.

"Maling Kondang" yang ditayangkan ini merupakan rekaman dari pementasan yang diselenggarakan pada 12 - 13 Oktober 2012 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Baca juga: Perjalanan Henky Solaiman, dari panggung teater sampai layar kaca

Baca juga: Pementasan "Perempuan-Perempuan Chairil" tayang gratis di YouTube


"Kisah yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini telah diceritakan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang kita ini kini diadaptasi dengan lebih modern, serta dibalut dengan komedi yang lucu. Penayangan lakon 'Maling Kondang' dapat menjadi solusi hiburan para penikmat seni di saat merayakan Idul Fitri," ujar program director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian melalui keterangan resminya, Sabtu.

Lakon "Maling Kondang" yang disutradarai oleh Yusril Katil ini, berawal ketika seorang bernama Malin Kundang pulang ke kampung halamannya setelah ia sukses dan kaya raya. Dengan harta berlimpah ia hendak membangun kampungnya dengan mencalonkan diri menjadi pemimpin setempat, dan ingin membangun monumen dirinya.

Tak lupa ia mengunjungi ibunya dan bercerita tentang keberhasilan dan rencana-rencananya.

Baca juga: Tarian Maudy Koesnaedy di pentas "Citraresmi" bisa ditonton pekan ini

Baca juga: Broadway dipentaskan secara virtual mulai bulan depan


Seiring dengan kedatangannya, banyak pihak yang turut bangga dengan kesuksesan Malin Kundang dan berupaya untuk mendekati Malin Kundang dengan harapan ‘kecipratan’ rezeki. Namun sosok ibu yang lugu dan bersih hatinya justru mempertanyakan darimana asal-usul harta dan kekayaan yang ia peroleh serta menyayangkan perilaku Malin Kundang yang congkak dan sombong.

Pementasan ini juga menampilkan bintang tamu dari berbagai profesi seperti penyanyi Oppie Andaresta, artis Nirina Zubir, pengamat politik Effendi Gazali, dan Komedian Iwel Sastra, yang memberikan warna tersendiri dalam pementasan ini.

Perpaduan kebudayaan Sumatera Barat juga semakin terasa kental dengan berbagai unsur dan bentuk seni dari tanah Minang. Hal ini terlihat mulai dari gerak Tapuak Galembong, Legaran Randai, Ginyang Mak Taci, Dendang dan Silat, Badendang dan Saluang hingga kolaborasi seni tradisi mak Katik dengan Rapper Minang Tommy Bolin sehingga memberi kesan kontemporer, modern dan dinamis namun tetap menjaga orisinalitas tradisi Minangkabau.

"Di tengah candaan, lelucon dan eksplorasi budaya yang kami tampilkan di atas panggung, lakon ini merupakan wujud kegelisahan serta sindiran tajam dari kami tentang isu-isu sosial terutama korupsi yang marak terjadi di sekitar kita. Semoga penayangan lakon 'Maling Kondang' dalam kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja mampu membukakan mata dan memberikan cara pandang baru bagi para penikmat seni tentang isu-isu sosial yang marak terjadi," kata Agus Noor.

Baca juga: Teater Koma mundurkan jadwal pentas "Sampek Engtay" akibat corona

Baca juga: Pembatasan sosial ekstrem, teater Rusia hanya jual satu tiket

Baca juga: Wulan Guritno ramaikan pementasan teater musikal "Pusaran Cinta"


 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020