Semarang (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah, Theo Sestu Nugraha mengatakan, nilai transaksi yang dicapai dalam pekan Jateng Fair 2009 sampai saat ini baru mencapai sekitar Rp45 miliar.

"Kami semula menargetkan transaksi yang terjadi pada pembukaan Jateng Fair 2009 (24 Juli 2009, red.) hingga penutupan pada 18 Agustus mendatang mencapai Rp60 miliar," katanya di Semarang, Jumat.

Menurut dia, dengan pencapaian nilai transaksi yang saat ini sudah sebesar Rp45 miliar, kemungkinan hingga penutupan Jateng Fair akan tercapai sekitar 90 persen dari target semula.

Ia mengatakan, pihaknya memang tidak terlalu memaksakan diri untuk mengejar target, sebab dengan diberlakukannya sistem zonasi, jumlah stan yang semula direncanakan sebanyak 437 unit hanya terisi sebanyak 402 unit.

Namun, kata dia, dalam penyelenggaraan Jateng Fair tahun ini, semua stan yang tersedia terlibat transaksi, sementara pada tahun lalu transaksi perdagangan tidak terjadi pada semua stan yang ada.

Dibandingkan dengan penyelenggaraan pekan yang sama pada tahun lalu, nilai transaksi yang dicapai sudah cukup tinggi, sebab nilai transaksi yang dicapai tahun lalu hanya sekitar Rp27 miliar, dengan jumlah pengunjung keseluruhan sebanyak 228.000 orang, kata Theo.

Sedangkan, kata dia, jumlah pengunjung pada pekan Jateng Fair 2009 yang tercatat hingga saat ini (14/8) sudah sebanyak 226.000 orang, padahal waktu penutupan pekan Jateng Fair 2009 masih sekitar satu minggu lagi.

"Pada penyelenggaraan Jateng Fair tahun ini, kami mencatat bahwa wahana yang menyediakan beragam permainan anak-anak juga lebih ramai dibandingkan tahun lalu, dan memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan, sekitar 10 persen dari total transaksi," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sebelumnya juga sudah memersiapkan wahana permainan anak-anak berkaitan dengan pekan Jateng Fair 2009, dengan meneliti, merevisi, dan mengganti wahana permainan baru bila diperlukan.

Disinggung upaya untuk meningkatkan animo pengunjung dan mendongkrak nilai transaksi, ia mengatakan, pihaknya akan mengupayakan dengan penyelenggaraan even-even yang mendukung.

"Pekan seperti ini telah diselenggarakan sekitar 36 kali, dan setiap tahun selalu dievaluasi untuk menyempurnakan kekurangan yang ditemui, misalnya berkaitan dengan kebersihan, keamanan, dan penerangan," katanya.

Menurut dia, upaya untuk meningkatkan animo masyarakat tidak dapat dilakukan dengan sekejap, karena tipikal masyarakat Jateng memang tidak mudah "dipaksa" melakukan sesuatu dan secara tidak langsung dipengaruhi juga oleh budaya.

"Karena itu, kami akan terus berupaya untuk menarik minat masyarakat dengan mengadakan even-even pendukung, dan meningkatkan faktor kebersihan, keamanan, dan penerangan untuk penyelenggaraan tahun depan," kata Theo.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009