Jakarta (ANTARA) - Seorang mantan anggota Parlemen dan anggota Dewan Privat Inggris, Norman Baker telah mengecam Pangeran Harry dan Meghan Markle karena menggunakan puluhan juta poundsterling uang pajak Inggris, sebelum memutuskan pindah ke Los Angeles.

“Dari hari pernikahan mereka hingga 31 Maret tahun ini, saya memperkirakan pembayar pajak Inggris telah membayar lebih dari 44 juta poundsterling (sekira Rp784 miliar) untuk menyediakan Harry dan Meghan dengan, tampaknya, apa pun yang mereka inginkan," tulis Baker dikutip dari Pagesix, Minggu.

Baker menyebutkan telah mempelajari keuangan pasangan tersebut dan mengatakan bahwa tagihan terus datang meskipun pasangan tersebut telah pindah ke Amerika Serikat.

Baca juga: Serba-serbi tentang mundurnya Pangeran Harry - Meghan dari kerajaan

Baker mengungkapkan, meskipun pasangan Harry-Meghan tergolong kaya - kekayaan pasangan itu diperkirakan bernilai lebih dari 25 juta dolar (sekira Rp370 miliar) - namun itu tidak cukup kaya untuk memenuhi gaya hidup mereka.

Baker kemudian merinci pengeluaran pasangan tersebut.

Tagihan terbesar dari biaya pajak digunakan untuk pernikahan Harry-Meghan yang menelan biaya 40,8 juta dolar (sekira Rp604 miliar), di mana pasangan tersebut hanya menyumbang 2,4 juta dolar (sekira Rp35 miliar). Sebagai perbandingan, pernikahann Pangeran William dan Kate Middleton pada 2011 menelan biaya 24,3 juta dolar (sekira Rp355 miliar).

Baca juga: Dampak jika Pangeran Harry - Meghan Markle pindah ke Kanada

Baca juga: Langkah baru Harry dan Meghan bisa memakan biaya besar dari Kanada


Tagihan pernikahan Harry dan Meghan menjadi sangat tinggi karena biaya keamanan yang menghabiskan 35 juta dolar (sekira Rp518 miliar). Namun Baker menemukan pemborosan lainnya seperti pemesanan 20 trompet baru seharga 109.000 dolar, sistem PA, kontraktor swasta, bendera serta spanduk yang dipesan oleh Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga (DCMS) hingga 1,83 juta dolar (sekira Rp26 miliar).

Jumlah itu belum termasuk tagihan lainnya untuk pengendalian kerumunan, pengelolaan limbah, hingga layar jumbotron.
 
Pangeran Harry dan Meghan Markle meninggalkan Kapel St. George di Kastil Windsor setelah pemberkatan pernikahan di Windsor, Inggris, Sabtu (19/5/2018). (Owen Humphreys/Pool via REUTERS) (Owen Humphreys/Pool via REUTERS/)



Tagihan pribadi
Biaya lainnya yang membengkak berasal dari pengeluaran renovasi apartemen Kensington Palace sebesar 1,7 juta dolar (sekira Rp25 miliar), namun kemudian tidak mereka tinggali karena memutuskan untuk tinggal di Frogmore Cottage.

Akibatnya, uang pajak kembali digelontorkan untuk merenovasi rumah besar Frogmore Cottage hingga mengeluarkan biaya 2,9 juta dolar (sekira Rp42 miliar). Kendati demikian, uang pajak tersebut kembali mubazir karena pasangan tersebut hanya menempati Frogmore kurang dari 6 bulan, sebelum mereka pindah ke Kanada.

Selain biaya renovasi, Baker mencatat biaya fantastis lain dikeluarkan Meghan untuk koleksi perhiasannya yang mencapai 731 ribu dolar (sekira Rp11 miliar), jumlah yang jauh lebih besar daripada koleksi perhiasan mendiang Putri Diana.

Biaya tersebut belum termasuk upah untuk membayar staf pasangan kerajaan Inggris itu, termasuk humas, karyawan, sekretaris, asisten pribadi, hingga pengasuh untuk Archie yang konon katanya mereka bayar menggunakan dana pribadi.

Kemudian tagihan keamanan pribadi untuk pasangan tersebut sebelum keluar dari anggota senior kerajaan Inggris juga menelan biaya lebih dari 8,4 juta dolar (sekira Rp125 miliar). Belum lagi biaya perjalanan mereka, baik itu untuk tugas kerajaan atau pelesiran yang dicatat Baker berbiaya lebih dari 1,2 juta dolar (sekira Rp18 miliar).


Baca juga: Ribuan pembayar pajak Inggris tolak biayai keamanan Pangeran Harry

Baca juga: Nasib Harry dan Meghan setelah melepas gelar kerajaan

Baca juga: Pangeran Harry pernah konfrontasi David Beckham terkait Meghan Markle

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020