KUALA LUMPUR (ANTARA) - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia, melakukan Shalat Idul Fitri 1414 H di rumah masing-masing, Ahad, karena pemerintah Malaysia masih melarang warga melaksanakan ibadah di masjid kecuali yang ditentukan pemerintah.

Pemerintah setempat juga melarang warga melakukan perjalanan lintas negeri atau antar provinsi dan tidak segan-segan polisi akan mengusir balik warga yang nekad pulang kampung untuk menengok orang tua, saudaranya, teman-teman atau keperluan lainnya.

Salah seorang pengurus Badan Perwakilan KNPI Malaysia yang sehari-hari bekerja di perusahaan telekomunikasi Maxis, Khairul Hamzah, juga Shalat Idul Fitri di rumah bersama keluarganya.

"Tadi kami Shalat Id di rumah saja. Setelah sholat kegiatan kami cuma silaturahim sama tetangga sekitar rumah dan ada beberapa kawan datang yang datang silaturahmi ke rumah," katanya.

Baca juga: Tiga WNI yang lari usai tes COVID-19 di Malaysia menyerahkan diri

Baca juga: Konsulat RI Tawau fasilitasi pemulangan 111 WNI terdampar di Sabah


Dia mengatakan tahun lalu keluarganya melaksanakan liburan lebaran di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang merupakan kampung istrinya dan sekarang semestinya giliran ke rumahnya.

"Tahun ini semestinya jadwal lebaran di Palembang, kampung saya, tetapi nggak bisa pulang meski tiket semua sudah terbeli," katanya.

Selama Ramadhan Khairul Hamzah memanfaatkan waktu bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) membagikan ratusan paket sembako kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) terdampak COVID-19.

Sementara itu warga di Kuala Lumpur yang tergabung dalam Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia Shalat Id di rumah masing-masing kemudian mendengarkan khutbah melalui aplikasi zoom yang disampaikan oleh mantan ketua PCIM dan pendiri ISTAID Center Medan Ustadz Arifin Ismail.

Sekitar 30 orang jamaah yang tinggal menyebar di sejumlah daerah di Kuala Lumpur hingga di Negeri Sembilan mengikuti khutbah Idul Fitri tersebut.

Setelah khutbah dilanjutkan dengan bermaaf-maafan secara virtual diantara masing-masing peserta yang dipimpin oleh Wakil Ketua PCIM Malaysia, Ustadz M Ali Imran (Umai) yang juga mahasiswa S3 di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Kegiatan tersebut juga diikuti masyarakat umum diantaranya mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universiti Teknologi MARA (UiTM).

"Alhamdulillah diberi kesempatan mengikuti khutbah Idul Fitri secara virtual melalui aplikasi zoom yang berlangsung dalam suasana yang hangat. Khutbah yang disampaikan sangat bagus dan bermanfaat bagi kami," ujar Virtha Meilda Akbarizqa yang juga Ketua Divisi Eksternal PPI UiTM.*

Baca juga: Sebanyak 111 WNI dipulangkan dari Sabah Malaysia ke Nunukan

Baca juga: WNI tertahan di Bandara KLIA Kuala Lumpur

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020