Serang (ANTARA News) - Penyanyi Hetty Koes Endang menghibur warga binaan di LP Serang yang hadir dalam rangka pemberian remisi bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-64 di Serang, Banten, Senin.

Isteri Yusuf Emir Faisal tersebut menyanyikan dua buah lagu satu diantaranya lagu perjuangan "Maju Tak Gentar" dan satu lagu keroncong dengan disambut tepuk tangan ratusan narapidana dan pejabat Pemprov Banten yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Selain Hetty Koes Endang, hadir dalam kesempatan tersebut narapidana kasus narkoba yang juga pelawak terkenal Gogon alias Margono (47) yang rencana akan ikut menghibur dalam acara pemberiaan remisi tersebut.

"Saya tidak tahu dapat remisi atau tidak, tetapi diundang LP Serang untuk memberikan hiburan," kata anggota grup pelawak Srimulat tersebut.

Gogon mengatakan, ia bersyukur jika mendapatkan remisi namun ia tidak mengetahui berapa remisi yang diperolehnya karena ia sudah mendekam di LP Pemuda Tangerang sejak 21 Agustus 2007, namun demikian saat ini masih menunggu proses hukum berupa kasasi.

Kepala Kanwil Departemen Hukum dan HAM Banten Popy Pudjiastuti mengatakan, jumlah narapidana yang mendapatkan remisi umum terkait peringatan HUT RI Ke-64 di lingkungan wilayah Departemen Hukum dan HAM Banten sebanyak 3.617 narapidana dan 416 narapidana yang bebas pada 17 Agustus 2009.

Jumlah narapidana yang mendapat remisi tersebut terdiri dari narapidana di LP Kelas 1 Tangerang 1524 orang, LP Pemuda Tangerang 765 napi, LP Wanita Tangerang 265, LP Anak Pria 184, LP Anak Wanita 138, LP Serang 447, Rutan Serang 93, Rutan Pandeglang 82, Rutan Rangkasbitung 65 dan Rutan Kls 1 Tangerang 54 narapidana.

Sebelum pemberiaan remisi di LP Serang, upacara detik-detik proklamasi tingkat Provinsi Banten dilangsungkan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang, dihadiri seluruh unsur pimpinan lembaga vertikal, militer, PNS, pelajar serta pejabat di lingkungan pemerintaha Provinsi Banten.

Gubernur Banten selaku inspektur dalam amanatnya menyampaikan perlunya masyarakat mensyukuri dan mengisi kemerdekaan yang telah direbut para pahlawan dan pendiri bangsa dengan mengorbankan jiwa dan raga, dengan mensyukuri berbagai keberhasilan pembangunan yang telah dicapai serta mengukuhkan kembali ikatan kebangsaan dalam bingkai "Bhineka Tunggal Ika".(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009