Bogor (ANTARA News) - Komunitas pesantren di Bogor, Jawa Barat, memilih merayakan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan ke-64 RI dengan mengenang jasa para pahlawan nasional melalui zikir bersama dan istigotsah bagi keselamatan bangsa.

Kepada ANTARA di Bogor, Senin, Pengasuh Pesantren UQI, KH Helmy Abdul Mubin Lc mengatakan, dari tahun ke tahun pesantren yang dipimpinnya selalu melakukan berbagai kegiatan positif guna merayakan HUT kemerdekaan RI.

Kegiatan zikir tersebut hampir rutin digagas setiap tahun oleh kebanyakan pesantren di Bogor dalam merayakan proklamasi kemerdekaan RI. Begitu pula dengan HUT kemerdekaan RI kali ini, sejumlah pesantren besar di Bogor melaksanakan "ritual kebangsaan" tahunan tersebut yang dibarengi oleh berbagai perlombaan yang bersifat mendidik bagi para santri.

Pesantren Ummul Quro al-Islami (UQI), Pesantren Daarul Rahman, Pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki, Pesantren Al-Fatah serta Pesantren Al-Falakiyyah an-Nahdliyyah, termasuk dalam kelompok pesantren yang secara rutin setiap tahun aktif mengenang jasa para pahlawan dengan menggelar dzikir khusus.

Pada tahun ini, sejumlah pesantren menggelar zikir khusus bagi para pahlawan nasional yang telah gugur di medan perang dengan mengorbankan jiwa raganya serta doa keselamatan bangsa.

Kegiatan tersebut melibatkan tiga ribu santri yang semua bermukim di pesantren yang berlokasi di Kampung Banyusuci, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

"Kami menanamkan nasionalisme kepada santri dengan cara dan tradisi kami, yakni dengan menggelar zikir khusus bagi para pahlawan nasional. Ini sekaligus sebagai bentuk syukur atas anugerah kemerdekaan yang diberikan Allah SWT," kata KH Helmy.

Selain mengisi HUT kemerdekaan dengan zikir, pesantren ini secara rutin pada setiap tahun selalu menggelar apel proklamasi menjelang detik-detik kemerdekaan RI.

Aktivitas lainnya yaitu berupa aneka perlombaan dan kreativitas santri yang digagas sebagai wahana "hiburan" sekaligus ajang pembelajaran kepemimpinan bagi santri.

Cara serupa ditempuh Pesantren Daarul Rahman, yang berlokasi di Kampung Jambu, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Pesantren yang didirikan oleh tokoh nasional KH Syukron Makmun setiap tahun selalu merayakan HUT kemerdekaan RI dengan penanaman nasionalisme kepada para santrinya melalui zikir bersama.

Staf pengajar Pesantren Daarul Rahman, Baejuri mengatakan, dari tahun ke tahun pesantren ini tidak pernah luput merayakan HUT kemerdekaan RI. Pada tahun ini tradisi tahunan tersebut juga digelar dengan melibatkan semua santri dan para guru yang bermukim di pesantren.

"Saya kira nasionalisme bagi santri bukan hal aneh. Bahkan para santri selalu didoktrin bahwa para ulama terdahulu mengorbankan jiwa dan raganya untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankan NKRI. Karena itu saya kira aneh kalau ada pihak yang menaruh kecurigaan pada pesantren. Apalagi kalau sampai dikaitkan pada isu terorisme, sama sekali tidak masuk akal," papar Baejuri.

Baejuri mengajak semua pihak menaruh "rasa hormat" kepada kalangan pesantren, karena lembaga ini telah terbukti sebagai aset terbesar bangsa yang memiliki jasa besar bagi perjuangan kemerdekaan. "Tanpa pesantren, saya yakin Indonesia tidak akan mewujudkan kemerdekaan. Inilah pengorbanan terbesar kaum santri yang dilakukannya dengan tulus."

Kegiatan yang sama digagas oleh Pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki yang berlokasi di Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Pesantren Daarul Mughni memiliki sekitar 700 santri yang datang dari berbagai penjuru Nusantara. Pengasuh pesantren ini, KH Mustofa Mughni mengatakan, momentum proklamasi kemerdekaan selalu dirayakan dengan menggelar zikir bersama yang melibatkan semua santri.

"Setiap tahun pada malam menjelang HUT kemerdekaan, kami selalu menggelar zikir bersama dengan para santri. Hal ini sebagai rasa syukur atas rahmat dari Allah SWT, do`a bagi para pahlawan nasional sekaligus penanaman nasionalisme dan kejuangan bagi santri," papar pria yang menamatkan studi di Pesantren Daarul Rahman, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta.

Kebijakan serupa dilakukan oleh Pesantren Al-Fatah, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Pimpinan harian Pesantren Al-Fatah, Ustad Saepul Millah Hasbi mengutarakan, momentum HUT kemerdekaan selalu diisi dengan kegiatan yang bernuansa religi serta bermanfaat bagi para santri.

"Kalangan pesantren telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI. Kami yang hidup di era sekarang akan melanjutkan tauladan yang telah ditunjukkan para orang tua pendahulu. Karena itu dalam berbagai kesempatan kami selalu menanamkan nasionalisme bagi para santri," tutur pria yang tengah menyelesaikan studi magister di Pascasarjana IPB ini.

Sebagai wujud komitmen nasionalisme, lanjut dia, pada setiap perayaan HUT kemerdekaan RI, pesantren ini selalu menggelar zikir khusus bagi para pejuang nasional yang umumnya adalah Muslim.

"Sebagian besar tokoh pesantren terdahulu tercatat aktif berkiprah dalam kancah perjuangan kemerdekaan RI, karena itu hal tersebut akan kami lanjutkan."

Pesantren Al-Falakiyyah an-Nahdliyyah yang terletak di Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pun tak mau tertinggal dalam merayakan HUT kemerdekaan RI. Ritual kebangsaan tahunan itu diapresiasi dengan menggelar munajat dan doa.

Pengasuh Pesantren Al-Falakiyyah an-Nahdliyyah, Ustad Asep Zulfikor menyampaikan, ulama pendiri pesantren Al-Falak (pesantren tertua di Bogor dan induk Pesantren Al-Falakiyyah), KH Tubagus Falak Abbas merupakan tokoh pejuang nasional yang sangat gigih dalam perjuangan mengusir penjajah. Karena itu semangat juang KH Falak terus dilestarikan oleh para penerusnya.

"Setiap malam HUT kemerdekaan RI kami selalu mengisi dengan zikir dan do`a khusus bagi para pahlawan nasional," imbuh dia. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009