Serang (ANTARA News) - Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Serang Husnul Amri mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian di Indonesia banyak remaja yang melakukan seks pranikah.

"Hasil penelitian membuktikan, 14 persen remaja laki-laki di Indonesia melakukan hubungan seks pra nikah dan sekitar 6 persen perempuan melakukan hal yang sama," kata Husnul dihadapan ratusan siswa kelas III SMAN 5 Kasemen, Kota Serang,Banten, Selasa.

Data lain juga, lanjut Husnul, di daerah perkotaan remaja melakukan hubungan seks pranikah sebanyak 12 persen, lebih tinggi dibanding di pedesaan yang hanya mencapai 8 persen.

Dalam acara Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja yang diadakan oleh Pemkot Serang bekerjasama dengan SMAN 5 Kasemen tersebut, digelar juga konsultasi, informasi, dan edukasi kesehatan reproduksi remaja.

"Usai 10 sampai 15 tahun sangat rentan untuk mengkonsumsi narkoba, melakukan hubungan seks, dan bertindak hal lain di luar kebiasaan. Ini terjadi karena pada usia tersebut secara psikologis rasa ingin tahunya besar sekali. Karena itu kali ini kami suguhkan informasi yang tidak setengah-setengah. Biar jelas," kata Husnul, disela sosialisasi.

Dalam acara itu juga, Husnul yang didampingi Kasubid Pelayanan KB Eka Purwanti kepada siswa kelas III menerangkan tentang jenis-jenis narkoba beserta imbas penggunaannya.

Para siswa juga bisa melihat gambar-gambar ganja, kokain, shabu, LCD, nikotin, hingga kafein melalui infocus. Serta mendengarkan penuturan tentang cara penularan HIV, yakni melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terinfeksi HIV; melalui transfusi darah atau alat-alat yang tercemar HIV; serta melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya.

Bahkan para siswa banyak yang mencibir tanda jijik, saat melihat gambar-gambar alat kelamin yang sakit karena tertular HIV.

"Dari tahun 1998 hingga 2007 terungkap data, 14 orang di Kota Serang terinfeksi HIV, 23 orang terjangkit AIDS. Dari jumlah kasus tersebut, 11 orang meninggal dunia," terang Husnul kepada siswa.

Usai acara tersebut, Eka Purwanti menjelaskan, selain kepada remaja, pihaknya sudah melakukan kegiatan sejenis kepada sebagian pondok pesantren (ponpes), dan ibu-ibu pengajian di Kecamatan Taktakan.

"Remaja itu 15 persen dari total penduduk. Dan pada usia merekalah akan ditentukan momentum awal apakah mereka akan mengkonsumsi narkoba atau menjalani seks bebas. Edukasi seperti ini menjadi penting," tukas Eka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009