Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) mulai Rabu (19/8) akan menyisir benih-benih kecelakaan Kereta Api (KA) antara lain dengan mengecek kelaikan sarana dan prasarana KA di seluruh Indonesia.

"Mulai besok (Rabu), tim kami akan menyusuri ke seluruh depo KA di Indonesia," kata Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana, Ditjen Perkeretaapian Dephub, Hermanto Dwiatmoko kepada pers di sela-sela Sosialisasi Keselamatan di Jakarta, Selasa.

Hermanto menjelaskan, pada tahap awal tim akan memprioritaskan pada seluruh sarana di depo-depo di Pulau Jawa dan setelah itu baru Sumatera.

"Sasarannya sekitar 7.500-an sarana KA, baik lokomotif, gerbong maupun kereta," katanya.

Ditegaskannya, jika terdapat sarana KA yang tidak laik sehingga jika dioperasikan dapat mengancam keselamatan, maka tim diberi kewenangan untuk melakukan penyetopan operasi sarana yang dimaksud sampai batas waktu tertentu.

"Artinya, operator diminta untuk memperbaiki dan setelah itu, baru bisa dilanjutkan untuk dioperasikan," katanya.

Perihal penyisiran ini, sebelumnya sudah diungkapkan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal yang menyatakan, pihaknya bersama operator akan melakukan penyisiran terhadap benih kecelakaan KA.

"Jika di laut ada uji petik kapal dan udara `ramp check` maka di KA, kami akan lakukan penyisiran benih-benih yang bisa menimbulkan kecelakaan," katanya kepada pers usai membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Keselamatan Perkeretaapian di Semarang beberapa waktu lalu.

Benih-benih yang bisa menyebabkan kecelakaan tersebut, terutama terkait dengan operasional dan prosedur tetap KA sehari-hari.

"Jadi, semuanya akan dicek prosedurnya. Alatnya, SDM (sumber daya manusia)-nya dan sebagainya, termasuk rambu dan kondisi lintasan sebidang KA yang sering menimbulkan kecelakaan di jalan," katanya.

Data Dephub menyebutkan, kejadian anjlok rel KA akhir-akhir ini trennya menurun sekitar 50 persen.

Terbukti, kereta anjlok tahun lalu mencapai 99 kali, maka hingga 5 Agustus 2009 hanya 33 kali.

Sementara itu, tabrakan KA dengan KA yang naik trennya yakni jika tahun lalu hanya tiga kali, hingga Agustus 2009 sudah empat kali.

Sementara korban meninggal akibat kecelakaan KA di perlintasan tahun ini (posisi Agustus) sudah 38 orang, padahal tahun lalu hanya 30 orang.

Sedangkan non-perlintasan, tahun ini empat orang, tahun lalu 15 orang sehingga total tahun lalu, korban meninggal sebesar 45 orang, sedangkan tahun ini 42 orang.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009