Jakarta (ANTARA) - Pejabat senior kementerian industri Spanyol mengatakan, Nissan akan merasa lebih murah untuk berinvestasi di pabrik Barcelona daripada harus menutupnya yang akan memakan biaya lebih dari 1 miliar euro.

Sejak dulu, Eropa memang menjadi pasar yang cukup sulit bagi para perusahaan pembuat mobil karena kapasitas yang berlebih, kompetisi yang ketat, regulasi yang juga ketat serta penghentian ekonomi yang terjadi guna memutus penyebaran virus yang saat ini melanda banyak negara.

Dikutip dari Reuters, Selasa, orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan, Nissan mungkin sedang mempertimbangkan untuk menutup pabriknya di timur laut Spanyol, tetapi belum membuat keputusan.

Baca juga: Strategi Nissan layani pelanggan selama COVID-19

Baca juga: Pabrik Nissan di Inggris kembali berproduksi Juni


Sekretaris industri untuk Spanyol, Raul Blanco, mengatakan dia belum menerima konfirmasi resmi rencana Nissan untuk pabrik tersebut yang bersama dengan fasilitas terkait di daerah tersebut telah mempekerjakan 3.000 orang. Perusahaan ini akan mengungkap pembaruan strategi pada minggu ini.

"Jauh lebih murah untuk berinvestasi daripada pergi," kata Blanco, seraya menambahkan perusahaan akan membutuhkan lebih dari 1 miliar euro untuk menyelesaikan masalah tenaga kerja dan kontrak dalam menutup apa yang akan menjadi fasilitas terakhir di Eropa.

Jika dihitung kembali, setidaknya pabrik tersebut membutuhkan sekitar 300 juta euro dalam apa yang dia katakan adalah investasi yang terlambat.

Baca juga: Nissan akan lanjutkan produksi di pabrik Spanyol dan Inggris

Baca juga: Nissan perkirakan akan membukukan kerugian dalam 11 tahun terakhir


"Situasinya sangat sulit dan kami harus realistis," kata Blanco kepada wartawan melalui panggilan konferensi. "Nissan belum berinvestasi di pabrik selama 10 tahun."

Mengacu pada kemungkinan penutupan, ia mengatakan "Ini bukan situasi yang bersahabat."

Menurut badan perdagangan dan investasi pemerintah ICEX, industri otomotif menyumbang sekitar 10 persen dari output ekonomi Spanyol.

"Situasi pabrik telah memburuk tetapi sepenuhnya kompetitif jika mulai berfungsi dan investasi yang tepat dilakukan selama 10 tahun ke depan," kata Blanco.

Baca juga: Toyota, Nissan, dan Honda siap untuk meembuka pabrik mereka di Meksiko

Baca juga: Renault semestinya terlibat dalam aliansi baterai Prancis-Jerman

Baca juga: 20.000 karyawan Nissan terancam di-PHK, mayoritas di Eropa
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020