London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow menyelenggarakan pentas budaya Nusantara dalam upaya melancarkan diplomasi budaya di ibukota Rusia itu, baru-baru ini.

Diplomasi budaya yang ditampilkan di ruang pentas terbaik, Dom Musiky ini dilaksanakan dalam rangka Ultah RI ke-64 oleh KBRI Moskow, ujar Ketua panitia HUT RI KBRI Moskow M Aji Surya kepada koresponden Antara London, Sabtu.

Pentas budaya tersebut membuat 500 penonton tidak beranjak maupun bergeming dari tempat duduknya.

Dikatakannya sebanyak 64 penari melakukan pementasan "Mahardhika Nusantara" dibawah asuhan koreografer asal Jogjakarta, Anter Asmorotedjo dan dua pelatih seni tabuh, Abdi Bashit dari Sulsel dan Wayan Berata dari Bali.

Meskipun latihan hanya sebulan, pementasan "Mahardhika Nusantara" yang dikemas dalam bentuk rangkaian tarian membuat pengusaha, akademisi, pemerhati budaya dan para mahasiswa Rusia merasa takjub.

Sambutan meriah pada hadirin bergema saat Tarian Gandrang Bulo yang dibawakan 20 anak-anak dibawah umur 10 tahun dengan pakaian Bugis dan gerakannya yang lincah, memulai pementasan itu.

Sambil melantunkan lagu yang mungkin tidak pernah dipahaminya, mereka melakukan `Welcome Dance` yang sangat energik. Peci merah panjang biru yang bergoyang-goyang berpadu dengan warna gaunnya yang berselang seling menambah semarak suasana.

Sementara lantunan tembang Asmorondono membawa ke suasana magis menciptakan suasana pedesaan Indonesia. Begitupun suara gendang Bali dan Makasar saling bersahutan yang ditingkahi dengan dimanisnya suara puik-puik dan lembutnya gong Jawa.

Semua menyatu dalam irama yang dimanis dan enak didengar. Inilah musik dan tembang yang menggambarkan kedamaian alam dan masyarakat yang rukun di seantero nusantara.

Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaludin mengatakan pementasan budaya dalam rangkaian peringatan HUT RI ini dilakukan dalam upaya perwakilan melancarkan diplomasi total.

Jos Manginsela selaku manajer pementasan mengatakan tidak seperti cerita panggung pada umumnya, suguhan budaya kali ini meracik rangkaian tari tradisional, kontemporer plus band modern yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dalam arti luas.

Penampilan yang berbau eksperimen diharapkan dapat memberikan suguhan substansi berkualitas sekaligus menghasilkan impresi yang positif terhadap budaya nusantara. Pentas budaya ini diharapkan dapat menarik minat turis Rusia untuk datang ke Indonesia, ujar Jos Manginsela.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009