Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya Tbk, sebuah perusahaan BUMN jasa konstruksi berhasil menyelesaikan pembangunan PLTU 2 Banten Labuan berkapasitas 2x300 MW milik PT PLN Persero.

"Kami berharap 300 MW pertama dapat beroperasi komersial September 2009, sedangkan 300 MW selanjutnya Desember 2009," kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan saat dikonfirmasi, Sabtu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan meresmikan beroperasinya proyek yang pekerjaan konstruksi (ground breaking) dimulai pada 28 April 2007 lalu serta memasok kebutuhan listrik Jawa Bali sebesar 600 MW.

Dalam proyek yang dibangun konsorsium Chengda - Truba, Wika mendapat pekerjaan sipil dan arsitektur di atas tanah Rp398,2 miliar, dan pekerjaan dermaga batubara (jetty marine work) senilai Rp403 miliar, jelas Natal.

Dalam perkembangannya pendanaan pembangunan proyek ini kemudian diambil alih konsorsium perbankan diantaranya BNI, BRI, BCA, setelah Chengda tidak kunjung mengucurkan dananya untuk proyek senilai Rp5 triliun itu, papar Natal.

Sedangkan Manajer Poyek WIKA untuk PLTU 2 Banten Labuan, Eko Susilo Prayitno, proyek ini berada di atas lahan seluas 66,8 hektar, 60 persen diantaranya untuk pembangkit unit 1 dan 2, sedangkan 40 persen sisanya untuk perluasan pembangkit 3 dan 4.

Eko mengatakan, proyek ini memiliki tingkat kesulitan tinggi, konfisi karateristik lokasi dengan tingkat kekerasan tanah tinggi dan dipinggir laut menjadi tantangan untuk menyelesaikannya.

WIKA sampai saat ini masih memimpin pasar pembangkit dalam negeri, menguasai lebih dari 30 persen proyek konstruksi pembangkit 10.000 MW tahap I yang dikeluarkan pemerintah Rp2,8 triliun, bawaan (carry over) tahun 2009 Rp1,7 triliun, jelasnya.

Perusahaan tahun 2009 sudah mengikuti tender pembangkit senilai Rp11,4 triliun dengan jenis pekerjaan kontraktor sipil, EPC, maupun Independent Power Product (IPP), ungkapnya.

Proyek ini sampai saat ini sudah mencapai penyelesaian 99,5 persen. Semester I 2009 sumbangan pekerjaan energi mencapai Rp431 miliar dibandingkan total pekerjaan Rp2,9 triliun.

Pekerjaan terbesar berasal dari wilayah dan luar negeri (general construction) dengan total nilai Rp660 miliar, ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009