Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan pada hari Minggu menyelenggarakan upacara pemakaman kenegaraan bagi mantan Presiden Kim Dae-Jung, yang mempelopori demokrasi dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian untuk upayanya mengakhiri perpecahan di semenanjung Korea.

Suatu ketika dijatuhi hukuman mati dan menjadi target upaya pembunuhan di negara yang beberapa tahun sebelumnya di bawah pemerintahan otokrasi, Kim yang sangat populer dengan singkatan `DJ` meninggal Selasa lalu, dalam usia 85 tahun.

Upacara pemakaman dijadwalkan akan diadakan di gedung parlemen Korea Selatan.

Panitia penyelenggara pemakaman mengatakan, sekitar 24.000 orang diundang untuk menghadiri acara pemakaman tersebut.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il, yang bersama dengan Kim Dae-Jung menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) tahun 2000 di Pyongyang yang membuat hubungan kedua negara cepat menghangat, mengirimkan delegasi para pejabat senior Utara ke Seoul untuk menghormati tokoh tersebut.

KTT ditandai dengan `Kebijakan Sinar Matahari` Kim Dae-Jung yang bernilai tinggi. Dengan gagasannya itu dia mendorong Korea Utara untuk maju dengan janji memberikan insentif dan mengurangi kendala unifikasi melalui integrasi ekonomi.

Para utusan Korea Utara, termasuk seorang pembantu senior Kim Jong-Il, telah bertemu dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, yang merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama dengan pejabat-pejabat dari seberang perbatasan sejak dia dilantik 18 bulan lalu.

Sejak Lee mengambil-alih pemerintahan, hubungan-hubungan antara kedua negara yang bermusuhan kembali memanas, berkaitan tekanannya untuk mengaitkan bantuan dengan langkah-langkah Utara untuk menghentikan program nuklirnya.

Pyongyang menolak tekanan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009