Batu fosfat mampu bertahan dalam tanah sampai 5 musim. Hal ini sangat menguntungkan bagi petani apalagi di saat kesulitan mendapatkan pupuk P
Jakarta (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk wilayah Banten menerapkan sejumlah teknologi peningkatan produksi jagung di lahan kering hasil inovasi lembaga tersebut.

Untuk itu BPTP Banten melakukan percontohan pertanaman (demfarm) jagung seluas 10 hektare pada Kawasan Pertanian berbasis Inovasi (KPI) di Kecamatan Gunung Kencana yang memiliki lahan kering cukup luas.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Peneliti BPTP Banten sekaligus penanggung jawab kegiatan Pepi Nur Susilawaty mengatakan selain varietas NASA 29, teknologi yang diperkenalkan pada demfarm tersebut adalah pemupukan dengan batu fosfat yang merupakan sumber P alami yang mampu meningkatkan produksi sampai dengan lebih dari 15 ton/hektare.

"Batu fosfat mampu bertahan dalam tanah sampai 5 musim. Hal ini sangat menguntungkan bagi petani apalagi di saat kesulitan mendapatkan pupuk P," ujarnya.

Baca juga: Jagung ungu Balitbangtan disebut mampu tingkatkan daya tahan tubuh

Selain itu teknologi lain yang diterapkan adalah tanam sistem zig-zag yang bertujuan untuk meningkatkan populasi tanaman.

Lahan percontohan pertanaman jagung tersebut di lokasi Kelompok Tani Desa Mandiri Benih (KT DMB) Makmur Bersama Desa Gunungkendeng dan di Gapoktan Tani Jaya Desa Kramat Jaya.

Kepala BPTP Banten Ismatul Hidayah menyatakan kegiatan KPI merupakan upaya untuk mengembangkan model bisnis melalui konsolidasi petani dan usaha tani yang mampu memberikan nilai tambah, meningkatnya posisi tawar petani, dan memperkuat kelembagaan petani.

Dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, di mana di dalamnya inovasi pertanian yang menjadi titik ungkit pengembangan Kawasan Pertanian berbasis Inovasi sudah tersedia.

Ketua KT DMB Makmur Bersama Udin Samsudin mengaku merasa senang dan bersyukur karena jagung yang ditanam pada 13 April 2020 lalu telah tumbuh optimal.

"Alhamdulillah, dengan menggunakan varietas NASA 29 dan teknologi budi daya lain dari BPTP, pertanaman jagung bisa optimal," ujarnya.

Baca juga: Balitbangtan salurkan benih jagung toleran kekeringan ke NTT

Baca juga: Percepat tanam, Mentan ajak bupati/gubernur tanam padi jagung serentak



 

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020