Tulungagung (ANTARA News) - Sebuah pabrik penggilingan tebu tradisional milik H. Musani, warga Desa Loderesan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa malam, ludes dilalap api.

Kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh karyawan pabrik tersebut, Sali, yang rumahnya tidak begitu jauh dari lokasi kejadian. Ia lantas memberitahukannya kepada pemilik pabrik yang saat itu sudah terlelap tidur.

"Saat saya sedang melintas di dekat pabrik, ternyata api sudah mulai membesar. Saya panik dan langsung memberitahukan kepada bapak (Musani)," katanya di lokasi.

Sayangnya, api cepat sekali membesar, sehingga sulit untuk memadamkannya. Hal tersebut disebabkan banyaknya barang-barang dan perlengkapan yang mudah terbakar, seperti ampas tebu, kayu, serta barang lainnya.

Bahkan, petugas pemadam kebakaran hingga enam kali pergi pulang untuk mengambil air guna memadamkam api tersebut. Baru dua jam kemudian, dari kejadian sekitar pukul 21.00 WIB api berhasil dipadamkan.

Pemilik pabrik, Musani menduga penyebab kebakaran tersebut karena hubungan pendek arus listrik. Ia mengaku, selama beberapa hari ini kabel listrik ke pabrik sering bermasalah.

"Kemungkinan penyebabnya dari aliran listrik, karena beberapa hari ini terganggu," katanya menjelaskan.

Ia mengaku belum tahu pasti kerugian yang diderita karena kejadian itu, namun ia menduga hingga ratusan juta rupiah. Selain produk gula yang berjumlah puluhan ton ikut terbakar, seluruh aset pabrik juga hangus.

Kepala Kepolisian Sektor Kedungwaru, AKP Irwantoro mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya berencana melaporkan ke markas di Polres Tulungagung agar ditindaklanjuti dengan mendatangkan tim dari laboratorium forensik Polda Jawa Timur.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009