Melalui program ini mudah-mudahan akan memberikan dampak pada peningkatan kualitas industri konstruksi kita yang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Sepuluh Nopember dan Universitas Diponegoro menyiapkan program S2 "super spesialis" bagi SDM konstruksi.

“Bukan engineering master, itu umum. Program yang didesain Kementerian PUPR bersama empat universitas tadi adalah super spesialis yang akan diakui sebagai Master (S2) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Misalnya di Undip, Master of Reservoir Operation. Kita sudah banyak memiliki bendungan yang dibangun, tapi pola operasinya belum dilakukan berdasarkan prinsip keilmuan. Nanti kita bekali anak muda dengan ilmu untuk pengoperasiannya,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menteri Basuki mengatakan program super spesialis dilakukan selama 18 bulan di mana satu semester dilakukan di kelas dan dua semester di lapangan dengan mentor. Program ini didesain untuk satu kelas yang terdiri dari maksimal 10 mahasiswa berdasarkan penugasan dari institusinya.

Selain dari Kementerian PUPR, Menteri Basuki juga meminta agar BUMN Karya mengirimkan stafnya untuk menjadi mahasiswa program ini.

“Melalui program ini mudah-mudahan akan memberikan dampak pada peningkatan kualitas industri konstruksi kita yang lebih baik,” kata Menteri Basuki.

Di samping membahas pengembangan SDM konstruksi, pada acara Halal Bihalal ini Menteri Basuki juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Kementerian PUPR dengan BUMN Karya selama ini. Utamanya saat menghadapi bencana yang terjadi di awal tahun 2020 seperti banjir dan tanah longsor.

Menteri Basuki berharap di kondisi sulit saat ini, kerja sama dapat terus berjalan dengan baik.

Menteri Basuki mengatakan, pada Sidang Kabinet Presiden Joko Widodo mengingatkan walaupun saat ini kementerian dan lembaga sedang fokus menangani Pandemi COVID-19, tetapi jangan lupa dengan tugas-tugas besar lain di kementerian dan lembaga masing-masing.

Presiden Joko Widodo mencontohkan Kementerian PUPR untuk tetap membangun infrastruktur jalan tol, jalan nasional, irigasi dan lain sebagainya.

Baca juga: PUPR terus mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur lewat skema KPBU
Baca juga: Hadapi normal baru, Kementerian PUPR sempurnakan "e-learning"

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020