Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut dan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) mengoptimalkan kerja sama dalam menjaga dan meningkatkan potensi maritim Indonesia.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan hal itu saat menerima kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan di Mabesal disambut Kasal yang didampingi beberapa Pejabat TNI AL, antara lain Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksda TNI Didik Setiyono, Asisten Potensi Maritim Kepala Staf Angkatan Laut (Aspotmar Kasal) Mayjen TNI (Marinir) Yuniar Ludfi, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, dan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan didampingi Sekjen Sjarief Widjaja, Dirjen Perikanan Tangkap R. Narmoko Prasmaji, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Setyamurti Poerwadi, dan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan Tb. Haeru Rahayu.

Baca juga: Menteri Edhy bertemu Kasal, perkokoh penjagaan kekayaan laut nasional

Baca juga: Di tengah pandemi, Lantamal Padang optimalkan fungsi pengamanan laut


Di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang belum mereda, pertemuan ini tetap berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan yang diimbau oleh Pemerintah.

Kasal dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa TNI AL memiliki Dinas Potensi Maritim yang membina para nelayan, baik perikanan tangkap maupun budi daya perikanan, sehingga ke depan kerja sama akan lebih dipererat, khususnya bagi nelayan yang berada di daerah rawan.

"Kapal-kapal TNI AL dan KKP berkomitmen untuk bekerja sama menegakkan hukum di wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia," kata Yudo.

Hal yang sama juga disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. KKP memiliki harapan yang sama dengan TNI Angkatan Laut sehingga sektor kelautan dan perikanan akan makin maju, terutama dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 saat ini.

"Ekspor makin meningkat, permintaan dunia makin tinggi, dan potensi kita masih banyak yang belum dioptimalkan sehingga kita harus bangun komunikasi dengan nelayan. Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo," kata Edhy.

Ia menyebutkan salah satu yang digagas adalah bangun budi daya perikanan yang merupakan tonggak untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan devisa negara.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020