Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menyiapkan dana sebesar 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp10 triliun untuk meningkatkan kualitas pangan.

Wakil Sekjen HIPPI Herman Heru Suprobo, di Jakarta, Kamis menyatakan upaya tersebut sebagai bentuk dukungan kepada pemerintahan SBY-Boediono, dalam meningkatkan kualitas pangan Indonesia khususnya sektor pertanian dan kelautan.

"HIPPI menyiapkan dana 1 miliar dolar AS secara bertahap mulai 2010 hingga 2014, atau 200 juta dolarAS/tahun. Asalkan pemerintah menggandeng HIPPI melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kegiatan usaha pribumi, yang implikasinya mendorong pertumbuhan pasar tradisional yang representatif dalam menyediakan seluruh kebutuhan masyarakat," katanya.

Menurut dia, sebelumnya HIPPI berencana untuk mendukung perekonomian petani dengan cara meminjamkan lahan dalam bentuk sewa kepada petani seluas 10 hektar (ha)/orang.

Bahkan, HIPPI juga memastikan adanya dukungan perbankan yang siap memberikan kredit, dukungan teknologi dalam mengembangkan hasil pertanian tersebut, dan pasar yang siap untuk menampung hasil pertanian tersebut.

"Namun, rencana itu tertunda karena adanya agenda pergantian pemerintahan yang berdampak pada pergantian kebijakan," katanya.

Meski demikian, kata Herman, rencana tersebut akan kembali digulirkan pada tahun 2010 untuk mewujudkan munculnya sekitar 100 ribu pengusaha pribumi pada 2014, di sektor pertanian dan kelautan.

Hal itu, lanjutnya, untuk memberdayakan para pedagang pasar dalam menggerakkan perekonomian daerah dan bisa menyumbang perekonomian nasional. Termasuk untuk memperkuat ketahanan pangan di pedesaan dengan melibatkan pengusaha-pengusaha lokal dan pribumi.

Selama ini, tambahnya, HIPPI banyak memberikan masukan pada pemerintah terkait masalah yang ada pada UMKM, dan juga berperan aktif dalam menghidupkan pasar-pasar tradisional, seperti di Caringin Bandung. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009