Jakarta (ANTARA) - Mal Grand Indonesia rencananya dibuka kembali pada 8 Juni 2020, meski rencana ini bisa berubah karena menunggu keputusan dari pemerintah untuk tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Manajemen Mal Grand Indonesia kepada ANTARA, Senin, mengatakan pihaknya tetap mempraktikkan protokol kesehatan yang telah dilakukan sebelumnya saat mal nanti kembali dibuka.

Perihal jumlah pengunjung, Grand Indonesia belum memastikan apakah nanti akan membatasi jumlah orang yang datang.

"Kami juga menunggu aturan dan keputusan dari pemerintah," kata Annisa Hazarini Corporate Communications Grand Indonesia.

Baca juga: Grand Indonesia siapkan protokol normal baru bila mal dibuka kembali

Baca juga: Sejumlah mal di Jakarta batasi jam buka gara-gara corona


Grand Indonesia akan memeriksa suhu tubuh semua orang yang memasuki area pusat perbelanjaan, mulai dari pengunjung, karyawan, vendor, kontraktor hingga pengemudi ojek daring yang masuk lewat pintu utama maupun loading dock.

Semua orang akan diwajibkan menggunakan masker selama berada di area mal. Setiap orang akan dipandu untuk menerapkan pembatasan jarak lewat stiker antrean di area pintu masuk, depan lift, di dalam lift, toilet, musholla hingga tempat antrean taksi.

Jumlah kursi di tempat seperti G Card counter, G Card Lounge, serta Foodprint pun dikurangi agar pengunjung berjarak satu sama lain.
 

Grand Indonesia juga menyediakan hand sanitizer di setiap lantai serta lebih sering membersihkan area publik yang bersentuhan langsung dengan pengunjung, seperti tombol lift, pegangan dalam eskalator, toilet hingga pegangan pintu.

Semua tenant pun diimbau untuk membersihkan tempatnya secara berkala.

Aturan normal baru dan pencegahan infeksi COVID-19 ini disosialisasikan di penjuru area melalui poster, LED, G Card Counter juga melalui media sosial dan laman resmi.

Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) menyatakan rencana pembukaan mal di Jakarta turut memberikan efek domino, salah satunya pada penyerapan tenaga kerja, setelah sektor usaha tersebut menutup operasionalnya selama masa pandemi COVID-19.

Sekretaris Jenderal Hippindo Haryanto Pratantara mengatakan karyawan di dalam mal, seperti karyawan tenant atau toko, penjaga pintu masuk parkir, hingga petugas kebersihan akan kembali bekerja jika Pemerintah memutuskan pusat perbelanjaan boleh beroperasi kembali.

"Dengan mal dibuka, para tenant di dalam mal dan karyawannya bisa bekerja kembali, dan jumlahnya tentu cukup besar dalam satu mal. Efeknya cukup besar dari dua sisi, baik dari pihak mal sendiri dan penyewa," kata Haryanto saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.

Haryanto menjelaskan efek domino ketika mal dibuka juga turut berimbas pada bertumbuhnya perekonomian di sekitar mal, seperti warung makanan. Warung makanan akan kembali berusaha untuk melayani para karyawan saat makan siang dan jam kerja.

Baca juga: Ramai di masa libur, Grand Indonesia beri imbauan pada pengunjung

Baca juga: Sepi, pengunjung Grand Indonesia turun drastis

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020