Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah anggota DPD menilai pelaksanaan orientasi calon terpilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2009-2014 telah dimanfaatkan untuk kepentingan pemilihan calon ketua DPD periode mendatang.

"Agenda tersembunyi) dari acara ini terlalu kelihatan. Saya menduganya kegiatan ini dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu," kata anggota DPD, Muspani, di Jakarta, Minggu.

Muspani menduga kegiatan orientasi ini telah dimanfaatkan untuk kepentingan proses pemilihan pimpinan DPD mendatang oleh kandidat yang akan mencalonkan ketua DPD tersebut.

Dia menegaskan, bahwa kalangan anggota DPD periode (2004-2009) tidak pernah diajak bicara untuk masalah kegiatan orientasi ini. "Semestinya kegiatan ini dibahas secara kelembagaan karena bagaimanapun kegiatan ini kan menggunakan uang lembaga yang berarti pula uang negara," katanya.

Menurut dia, biasanya Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita cukup sensitif terhadap persoalan yang berkaitan dengan pimpinan DPD. "Tapi sekarang ini kok makin lama, makin otoriter," ungkapnya.

Terkait tudingan itu, Wakil Ketua DPD La Ode Ida membantah adanya upaya curi start kampanye para calon Ketua DPD dan kegiatan itu murni merupakan kegiatan Sekretarian Jenderal DPD.

Namun demikian, dia mengakui bahwa merupakan hal yang sah-sah saja apabila kemudian ada pihak-pihak yang telah mencalonkan diri kemudian berkampanye disana. "Toh banyak pula calon-calon lainnya yang juga telah memulai kampanyenya," katanya.

Dalam kegiatan orientasi ini, awalnya anggota DPD yang lama dan terpilih lagi untuk periode berikutnya juga dilibatkan. Tapi kemudian keluar surat DPD Nomor DN.860/293/DPD/VIII/2009 yang ditandatangani Kepala Biro Persidangan I Adam Bachtiar dan isinya menjelaskan bahwa bagi anggota DPD lama yang terpilih lagi orientasi ini bersifat fakultatif.

Surat itu juga menjelaskan bahwa Sekjen DPD tidak menyediakan akomodasi bagi anggota DPD yang terpilih lagi.

Anggota DPD yang terpilih kembali, Asmawati, mengaku kalau dirinya menerima informasi bahwa anggota DPD yang terpilih kembali tidak ditanggung akomodasinya jika ikut lagi dalam orientasi itu. "Kalau menurut saya harusnya orientasi ini untuk semua. Paling tidak, orientasi ini kan awal untuk menjalin komunikasi dengan anggota DPD yang baru, yang sebelumnya belum pernah bertemu.," ujarnya.

Mengenai siapa yang menjadi penyelenggara orientasi, istri dari Sekjen DPP Partai Demokrat ini mengaku tidak tahu. "Coba dikonfirmasi ke Sekjen saja apa ini Setjen atau kepanitian lain," ungkap dia.

Berdasarkan data yang ada, surat nomor DPD/DN.190/16/VIII/2009 ditandatangani oleh Koordinator Panitia Penyelenggara Orientasi yang juga anggota DPD Bambang Soeroso, bukan Sekjen DPD.

Persaingan menuju Ketua DPD RI sudah mulai menghangat. Sejumlah nama calon sudah mulai muncul di sejumlah nama media massa. Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, dan Wakil Ketua DPD Irman Gusman disebut-sebut sebagai kandidat terkuat, yang akan mengulang persaingan di 2004 lalu.

Namun ada pula sejumlah nama lain yang juga akan ikut meramaikan bursa persaingan, diantaranya Aida Ismet, GKR Hemas, AM Fatwa, Laode Ida, Farouk Muhammad, Kemala Motik Gafur dan Aksa Mahmud.

Jika Ginandjar dan Irman benar-benar maju, maka mereka yang akan menjadi figur terkuat. Belakangan sempat muncul isu Ginandjar membidik posisi Pimpinan MPR, sementara Irman dilirik SBY untuk mengisi kabinet.

Sementara nama lainnya lebih pada posisi wakil ketua DPD. Tapi kalau kedua tokoh sentral DPD meninggalkan persaingan Ketua DPD, kemungkinan mereka yang akan bersaing ketat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009