Banjarmasin (ANTARA News) - Satu dari 20 korban tewas dalam peristiwa tenggelamnya KM Sari Mulia di perairan Sungai Negara, Desa Batalas, Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), Kabupaten Tapin adalah Abdul Hadi(22) warga Negara Arab Saudi.

Anggota Tim SAR Dinas Perikanan Tapin, Junaidi dari Rantau, Minggu mengatakan, Abdul Hadi ditemukan mengapung sesaat setelah kapal nahas tersebut dibongkar oleh tim penyelam tradisional dari Daha, Negara, Hulu Sungai Selatan.

Abdul Hadi ditemukan hampir bersamaan dengan mayat istrinya Hj. Rina (23), warga Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Kedua korban yang baru datang dari Arab Saudi berencana bersilaturahmi kesalah satu kerabat mereka di Desa Margasari, Kabupaten Tapin.

Kedatangan warga Arab yang menikah saat Hj. Rina menjadi TKW untuk bertemu dengan mertuanya di Desa Babirik.

Tim SAR bersama warga sekitar dan aparat kepolisian hingga kini terus melakukan pencarian dengan menyisir lokasi kejadian dan melakukan penyelaman.

Untuk mendapatkan korban lain yang diduga masih terperangkap di dalam kapal, tim penyelam terpaksa memotong-motong pintu dan dinding kapal yang terbuat dari kayu menggunakan gergaji.

"Setelah pintu dan dinding terbongkar, lima penumpang yang telah menjadi mayat langsung muncul ke permukaan," kata Junaidi.

Hingga pukul 19:00 Wita, tim telah menemukan sebanyak 20 mayat, 14 diantaranya ditemukan sehari sebelumnya. Diperkirakan di dalam kapal masih terdapat puluhan korban.

Tim kesulitan mengevakuasi korban lain sebab di lokasi kejadian air sedang dalam kondisi pasang dan berarus deras. Satu unit kapal tunda (tug boat) yang kebetulan melintas mencoba menarik kapal namun tak berhasil karena tali selalu putus.

Malam ini tim merencanakan kembali melakukan evakuasi dengan menggunakan kapal penarik tongkang batu bara yang berukuran lebih besar.

"Saat ini kapal penarik itu dalam perjalanan, kemungkinan tiba di lokasi tengah malam," kata Junaidi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tim SAR Dinas Perikanan Tapin, korban terakhir yang ditemukan adalah Abdul Hadi (22), Hj. Rina (23), Karamah (18) dan Sarifah (50).

KM Sari Mulia tengelam, Jumat (28/8) malam saat berlayar dari Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan menuju Kota Banjarmasin, dalam perjalanan melintasi Kabupaten Tapin

Kapal yang terbuat dari kayu tersebut tenggelam di perairan Negara Desa Batalas, Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), Kabupaten Tapin, 100 kilometer dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Penyebab kapal tenggelam karena kelebihan muatan. Seharusnya kapasitas kapal hanya cukup untuk 45 penumpang ditambah barang, tapi faktanya kapal mengangkut lebih dari seratus penumpang ditambah barang.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009