Bekasi (ANTARA News) - Sampah di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi kini berhasil diolah menjadi tenaga listrik oleh PT Gikoko Kogyo dengan produksi awal 120 kilo volt ampere (KVA).

Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kota Bekasi Dudy Setiabudhi di Bekasi, Minggu, mengatakan distribusi listrik kepada masyarakat di lingkungan TPST sebesar 60 KVA sudah resmi dilakukan beberapa waktu lalu bekerja sama dengan PLN, sementara sisanya untuk perusahaan pengolah.

"Bila sebelumnya sampah di TPST Bantar Gebang telah diolah menjadi pupuk kompos sekarang pemanfaatnya makin meluas untuk keperluan menghasilkan energi listrik," ujarnya

Sampah yang diolah menjadi energi listrik tersebut berlokasi di sumur batu. Pemanfaatan sampah dan pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan Gikoko Kogyo dan dukungan organisasi kesehatan dunia.

Dari sampah tersebut dihasilkan gas metana sebagai salah satu gas yang dapat menyebabkan pemanasan global hingga menyebabkan permukaan ozon jadi rusak dan kini melalui proses pengelolahan gas bisa menjadi bahan bakar penghasil listrik.

Melalui pengoperasian tenaga listrik di TPA Sumur Batu tersebut, Pemkot Bekasi mendapatkan manfaatnya dengan dana carbon credit dari badan dunia PBB yang akan disalurkan ke pihak yang mampu mengurangi pemanasan global.

"Perusahaan mendapatkan 83 persen dan pemkot 17 persen, namun dana itu turun setelah melalui proses verifikasi dan prosedur adminstrasi," ujarnya.

Dampak pengolahan sampah modern ini, tentunya akan dapat mewujudkan Kota Bekasi sebagai kota yang bersih dan makin dikenal di nusantara melalui terobosan pemanfaatan sampah.

Sekda kota Bekasi Tjandra Utama Effendi menyatakan berterima kasih atas keberhasilan mengolah sampah yang menghasilkan gas metan menjadi energi listrik.

Ia menyatakan, aparat pemkot siap membantu manajemen perusahaan agar usulan mendapatkan dana carbon credit bisa terealisasi.

"Dana itu juga akan dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi TPST. Keberhasilan perusahaan patut diberi apresiasi dan dukungan," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009