Jakarta (ANTARA) - Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg. R. Vensya Sitohang M.Epid menekankan bahwa imunisasi anak harus tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19 untuk mencegah munculnya kembali penyakit yang bisa dicegah.

"Kita sepakat bahwa imunisasi tidak bisa dihentikan. Di era pandemi COVID-19 pelaksanaan imunisasi tentu tetap mengacu pada protokol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker, petugas memakai APD," kata Vensya dalam diskusi tentang imunisasi anak di masa pandemi yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, imunitas adalah salah satu yang hal yang penting, apalagi menghadapi COVID-19 yang belum memiliki vaksin atau obat untuk mengatasinya. Imunisasi adalah upaya memberikan kekebalan imunitas spesifik terhadap penyakit menular yg dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), kata dia.

Karena itu, katanya, upaya untuk imunisasi tidak boleh dihentikan dan di dalam masa pandemi seperti ini perlu ada koordinasi antara orang tua dengan petugas kesehatan untuk melakukannya.

Dalam masa pandemi layanan imunisasi sebagian besar mengalami perubahan atau terdampak akibat pandemi, menurut hasil survei cepat yang dilakukan Kemenkes dan UNICEF kepada 5.329 responden yang merupakan vaksinator dan koordinator imunisasi selama 20-29 April 2020.

Baca juga: Jangan tunda vaksinasi saat pandemi

Dari survei tersebut, 83,86 persen atau sekitar 4.4469 mengatakan ada layanan imunisasi yang terganggu dengan 8,62 persen mengatakan gangguan terjadi di puskesmas, 35,07 persen gangguan di posyandu dan 56,30 persen responden menyebut terjadi gangguan di posyandu dan puskesmas.

Baca juga: IDAI: Imunisasi tetap dapat dilakukan saat pandemi COVID-19

Sementara itu berdasarkan data Kemenkes, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) dan campak rubela lanjutan pada Januari-Februari 2020 menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2019. Tapi, hal itu berubah pada Maret-April 2020 yang cakupannya lebih rendah dibandingkan Maret-April 2019.

Baca juga: Dokter UGM: Imunisasi bayi harus tetap jalan selama pandemi COVID-19

Kreativitas perlu dilakukan petugas kesehatan agar anak tetap mendapatkan imunisasi sesuai dengan waktunya, untuk menghindari kenaikan penyakit yang bisa dihindari memakai imunisasi setelah pandemi COVID-19 usai, tegas Vensya.

"Jangan sampai ada second wave untuk pandemi, tapi bukan pandemi COVID-19. Tapi pandemi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Ini juga perlu kita ingatkan ke semua masyarakat kita," tegas Vensya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020