Kalau tidak ada perkembangan baru, mungkin besok rupiah bisa menguat lagi
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa menggeliat seiring penguatan mayoritas mata uang kawasan terhadap dolar AS.

Rupiah ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen menjadi Rp14.415 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.610 per dolar AS.

"Sentimen yang mendorong penguatan rupiah yaitu demo rusuh di AS, pelonggaran lockdown, dan rencana new normal di Indonesia," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.

Menurut Ariston, rupiah mendapatkan dorongan penguatan terhadap dolar AS karena kondisi demo rusuh di AS berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi di "Negeri Paman Sam" itu.

Baca juga: BPS: Inflasi Mei 2020 turun tajam, hanya 0,07 persen

Selain itu pasar juga masih merespons positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung.

"Tapi pasar masih mewaspadai potensi perang dagang AS-China. Kalau tidak ada perkembangan baru, mungkin besok rupiah bisa menguat lagi," ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.485 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.415 per dolar AS hingga Rp14.485 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.502 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.733 per dolar AS.

Baca juga: Ekonom: IHSG berpotensi sentuh 6.000 pada akhir tahun

Baca juga: IHSG diprediksi bakal naik jelang batas waktu buyback saham


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020