Lantas pada 2014, bak sebuah perjodohan yang diatur tangan "Tuhan Bola Basket", Warriors menunjuk Steve Kerr sebagai pelatih kepala menyongsong musim 2014/15.

Kerr dua kali memimpin klasemen tripoin NBA kala masih berlaga di atas lapangan. Torehan 50,7 persen akurasi tripoin yang dimilikinya pada 1989/90 bersama Cavaliers sukses memikat Chicago Bulls untuk memboyongnya tiga tahun kemudian.

Pada musim 1994/95, musim kedua ia memimpin klasemen tripoin NBA, Kerr melesakkan 52,4 persen percobaan tiga angkanya.

Ketika Bulls menorehkan raihan juara triruntun NBA pada 1996-1998 tingkat akurasi tripoin Kerr tak pernah kurang dari 43 persen di musim reguler dan serendah-rendahnya 32 persen di fase playoff.

Tentu saja, Kerr adalah orang yang paling tepat untuk membantu Curry mengubah haluan permainan bola keranjang.

Baca juga: Steve Kerr didenda 25 ribu dolar AS karena hina wasit

Musim perdana Kerr di Warriors, Splash Brothers terpilih jadi starter untuk tim All-Star NBA Wilayah Barat. Itu merupakan kali pertama dua guard setim menjadi starter tim All-Star NBA, yang terakhir kali dicapai pada 1975 oleh duo New York Knicks, Walter "Clyde" Frazier dan Earl Monroe.

Di musim reguler 2014/15, Warriors dibimbing Kerr menjadi yang terbaik dan memimpin Wilayah Barat dengan catatan 67 kemenangan dan 15 kekalahan (67-15).

Tak cukup sampai di situ, Warriors mulus melewati New Orleans Pelicans, Memphis Grizzlies dan Houston Rockets dalam merintis jalan mereka menuju partai final.

Di final, Sang Raja LeBron James dan Cavaliers menanti Warriors. Warriors sukses membumikan ambisi Cavaliers dan menjadi juara NBA 2015 seusai memenangi rangkaian final 4-2.

Curry punya statistik rata-rata 26 poin dan 6,3 assist per gim, dengan rataan penampilan 42,5 menit per laga. Angka itu cukup berpengaruh untuk kemenangan Warriors, tapi Andre Iguodala dianggap lebih berperan dalam urusan mengalahkan Cavaliers.

Pasalnya, kendati tak selalu tampil sebagai starter di enam laga final, Iguodala sukses meredam James tiap kali ia berada di dalam lapangan.

Musim 2014/15, Warriors, Kerr, Curry dan Thompson sukses memaksa para perisak menelan olok-olok "tripoin tak bisa mengantarkan gelar juara NBA" khas mereka.

Halaman selanjutnya: Bak khalifah...

Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020