Ini penting karena sebagai salah satu upaya untuk penyetaraan harga BBM. Selain itu lapangan kerja juga terbuka, sehingga ekonomi warga bisa meningkat.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) didorong untuk melanjutkan proyek-proyek strategis terutama di kawasan Indonesia bagian timur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.

Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama dalam keterangannya, Kamis, mengatakan pihaknya mendorong BUMN khususnya Pertamina untuk melanjutkan sejumlah proyek strategis yang dilakukan di kawasan Indonesia bagian timur.

“Ini penting karena sebagai salah satu upaya untuk penyetaraan harga BBM. Selain itu lapangan kerja juga terbuka, sehingga ekonomi warga bisa meningkat," katanya.

Baca juga: Pertamina siapkan Normal Baru di SPBU

Salah satu contohnya, kata dia, proyek strategis nasional yaitu proyek pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Kalau dilihat dari aspek sosialnya tentu proyek ini menjadi salah satu poin untuk menyejahterakan masyarakat kawasan timur Indonesia,” katanya.

Haris pun mendukung langkah Pertamina yang terus fokus dalam proyek ini meski Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19.

Proyek tersebut juga diarahkan untuk menjaga ketahanan energi nasional khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.

Baca juga: Pertamina MOR I tambah terus Pertashop di Sumut

Sebelumnya, Pertamina sempat melaporkan proyek tersebut berjalan sesuai rencana dengan progress telah mencapai 16,32 persen di tengah pandemi COVID-19.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan progress RDMP Balikpapan saat ini masih sesuai target meskipun dalam pelaksanaan pengerjaannya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan untuk terus dijalankan di tengah pandemi COVID-19 serta fluktuasi harga minyak mentah dan kurs rupiah terhadap dollar. Proyek ini penting untuk memastikan ketahanan dan kemandirian energi nasional dapat segera terwujud," ujar Fajriyah.

Dia menuturkan progress RDMP Balikpapan per 17 Mei 2020 meliputi empat pekerjaan yakni engineering (6,05 persen), Procurement (5,85 persen), Construction (4,38 persen), dan Commissioning (0,03 persen), sehingga secara keseluruhan mencapai 16,32 persen.

Proyek RDMP dan GRR secara keseluruhan, tambah Fajriyah, saat ini mempekerjakan sekitar 5.000 tenaga kerja di mana mayoritas di RDMP Balikpapan.

Pada umumnya pekerja di RDMP Balikpapan berasal dari pekerja lokal, sehingga pihaknya harus terus menjaga keberlangsungan proyek ini agar ekonomi masyarakat di wilayah operasi bisa terus tumbuh dan bergerak maju.

Menurut Fajriyah, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V.

Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020