Dilakukan lebih agresif lagi dengan bantuan teknologi telekomunikasi, dan bukan cara-cara konvensional lagi
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta pelacakan kasus penularan dan penyebaran COVID-19 dilakukan lebih agresif dengan memanfaatkan bantuan teknologi telekomunikasi.

"Saya minta pelacakan secara agresif. Dilakukan lebih agresif lagi dengan bantuan teknologi telekomunikasi, dan bukan cara-cara konvensional lagi," kata Presiden dalam Rapat Kabiner Terbatas Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19, melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Baca juga: Presiden perintahkan tatanan kenormalan baru segera disosialisasikan

Baca juga: Presiden tinjau kesiapan normal baru di stasiun MRT HI


Presiden mengatakan di negara-negara lain, seperti di Selandia Baru, digunakan digital diary atau buku harian digital untuk melacak penyebaran COVID-19.

Sementara di Korea Selatan, dilakukan pengembangan GPS bergerak untuk menghimpun data.

​​​​​​"Sehingga pelacakan dapat termonitor dengan baik," ujar Presiden.

Baca juga: Apple-Google umumkan teknologi pelacak kontak

Baca juga: OJK minta perbankan genjot teknologi saat pandemi COVID-19

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020